Awal Agustus lalu, Mima Shafa membuat semua orang terkejut dengan pengakuannya ingin mengakhiri hidup. Dari situ terungkap bahwa anak sulung Mona dan Indra ini sudah mengalami masalah dengan kesehatan mental sejak ia masih duduk di bangku SD, namun kala itu mereka masih concern ke masalah bullying yang dialami oleh Mima.

Mona, Mima dan Indra kemudian menjelaskan masalah yang dialami oleh Mima lewat video YouTube. Indra mengaku sangat syok kala pertama kali mengetahui postingan putrinya yang ingin mengakhiri hidup. Sepengetahuan Indra, kondisi Mima sedang dalam keadaan stabil dan belakangan belum curhat apapun kepadanya.

Mona mengungkap bahwa ketika masih kecil, Mima sering mendadak meneleponnya dan mengatakan bahwa ia sesak napas. Namun kala dibawa ke IGD, dokter tidak menemukan masalah. Meski demikian, hal tersebut kerap terjadi.

Mona pun membawa Mima periksa ke dokter spesialis yang kemudian menyarankan untuk periksa ke psikolog atau psikiater. Dari situlah akhirnya diketahui bahwa Mima mengalami masalah kesehatan mental dan menjalani terapi dengan dokter spesialis jiwa hingga ia duduk di bangku SMA. Ketika kelas 10, serangan panik dan cemas mulai menyerang lagi, ia mulai ingin bunuh diri namun tidak bicara pada Mona. Mima memilih cerita ke konselor di sekolah.

Pada akhir 2021, Mima mulai ke psikiater. Namun meski minum obat, ia masih merasa berat dan capek. Akhirnya hari ketika ia ingin mengakhiri hidup tiba dan Mima dibawa ke UGD.

Mima tidak tahu mengapa dirinya bisa sampai mengalami masalah dengan mentalnya. Dokter pun menjelaskan bahwa hal tersebut memang bisa terjadi pada siapapun dan kapanpun, tidak memandang status sosial dan ekonomi. Pun tidak melihat apakah berasal dari keluarga broken home atau penyayang seperti Mona. Mona pun sempat sulit memahami situasi yang dihadapi oleh Mima.

Titik balik Mima kembali semangat datang dari Mona. Apakah Mima akan melihat masalahnya menjadi musibah ataukah berkah, dari situ ia merasa bahwa dirinya mendapatkan dukungan luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang lain di luar sana. Akhirnya Mima memutuskan untuk cerita ke publik dan membantu banyak orang lain yang mengalami hal sama.

Mona dan Indra pun sampai sekarang masih belajar untuk memahami kondisi putrinya. Bukan hal yang mudah, namun sebagai orangtua mereka berusaha selalu hadir sebagai teman belajar Mima. Dan mereka selalu memastikan bahwa Mima bisa curhat kapanpun putri mereka ingin cerita soal apapun.