8 Potret Soraya Larasati Ikutan Trail Ultra, Jadi Tantangan Baru Tapi Nagih
(credit: instagram/sorayalarasat1)
Soraya Larasati baru-baru ini membagikan pengalaman menantang pertamanya kala mengikuti kompetisi lari di alam terbuka Bromo Tengger Semeru atau BTS Ultra Run. Aktris berusia 39 tahun ini menceritakan kisahnya lewat unggahan di Instagram yang menarik perhatian warganet.
Melalui unggahan tersebut, Soraya menggambarkan bahwa di balik kerasnya medan dan cuaca ekstrem, tersimpan keindahan Gunung Bromo dan Gunung Semeru yang menakjubkan. Ia pun menegaskan bahwa keindahan itu tak datang begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan tenaga dan mental yang kuat. Simak kisah lengkapnya di bawah ini.
Akses artikel tentang Soraya Larasati di Liputan6.
Soraya Larasati mengungkap bahwa BTS Ultra Run merupakan ajang trail run pertamanya di alam terbuka. Ia mengikuti kompetisi ini sebagai bentuk tantangan baru dalam hidupnya.
Dalam unggahannya, Soraya menyebut bahwa BTS bukan hanya singkatan dari Bromo Tengger Semeru, tetapi sering juga diplesetkan menjadi Brutal Torture Sadistic. Brutal Torture Sadistic kepanjangan dari BTS Ultra kata banyak orang tulis Soraya di Instagram.
Soraya menjelaskan bahwa plesetan itu bukan tanpa alasan, karena jalur BTS Ultra memang terkenal menantang dengan medan yang curam dan cut off time (COT) yang ketat. Mungkin karena COT-nya yang ketat dengan jalur yang cukup menantang tulisnya
Data yang dibagikan Soraya menunjukkan bahwa hanya sekitar separuh peserta yang mampu menyelesaikan lomba sesuai waktu yang ditentukan. Terlihat melalui data hanya kurang lebih 50% dari 765 peserta kategori 30K yang berhasil menyelesaikan rute sesuai waktu yang telah ditentukan jelasnya.
Soraya mengaku BTS Ultra Run adalah ajang trail pertamanya dan membuatnya gugup luar biasa. Ia menggambarkan perasaan itu sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Ini virgin trail ultra aku yang paling deg-degan dan bikin gak bisa move on tulis Soraya
Bagi Soraya, trail ultra bukan hanya lomba fisik, melainkan perjalanan batin yang menyentuh dirinya secara mendalam. Bukan sekadar tantangan baru buatku tapi perjalanan menyentuh sisi terdalam diri ujarnya.
Ia juga mengungkap bahwa keindahan Bromo dan Semeru tak bisa didapat dengan mudah. Setiap langkah, tanjakan, dan debu menjadi bagian dari perjuangan panjang. Setiap debu, setiap tanjakan, seakan berbisik bahwa keindahan tak selalu mudah dijangkau, tapi selalu pantas diperjuangkan tulis Soraya.
Meski tubuhnya lelah, Soraya mengaku ketagihan dan ingin merasakan lagi pengalaman serupa di ajang trail run berikutnya. Sumpahhh nagihhhh, tulisnya singkat di akhir unggahannya, menandakan rasa puas dan antusiasme untuk kembali berlari di alam terbuka.
Mau baca update terbaru selebriti lainnya? Yuk baca di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?