Menurut Endiarto, kehadirannya dan tim adalah untuk menginisiasi sebuah gerakan agar perayaan kemerdekaan tidak hanya meriah di darat, tetapi juga di layar lebar. Ia membayangkan betapa semaraknya jika setiap tahun ada beberapa film baru yang tayang serentak di bioskop untuk merayakan proklamasi.

"Jadi kami men-trigger tahun ini supaya ada inspirasi, ide buat kawan-kawan yang lain. Mungkin ada yang di bidang film animasi canggih, ayo tahun depan ramaikan, buat 5, 6, 10 film tayang di bioskop," kata Endiarto di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).

Ia merasa bahwa platform bioskop memiliki kekuatan besar untuk menyebarkan semangat kebangsaan kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, ia mengajak para sineas untuk tidak ragu mengisi slot tayang di momen-momen penting seperti HUT Kemerdekaan

"Sehingga 17 Agustus ini benar-benar meriah gitu loh. Karena platform bioskop ini kan menjadi apa ya, platform yang digadang-gadang gitu loh oleh banyak orang, termasuk saya sendiri suka nonton bioskop," jelasnya.

Endiarto sadar bahwa karyanya mungkin jauh dari sempurna, namun ia percaya bahwa pesan moral dan niat baik di baliknya telah tersampaikan. Baginya, banyaknya komentar, baik pro maupun kontra, adalah bukti bahwa filmnya berhasil memancing diskusi di tengah masyarakat.

"Artinya banyak komen terlepas pro dan kontra, itu artinya adalah pesan moral yang kami naikkan di Merah Putih One for All ini sampai. Ke anak-anak belum, tapi sudah ke khalayak luas," katanya.

Pada akhirnya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam perayaan ini dengan cara mereka masing-masing. Bagi timnya, kontribusi itu diwujudkan lewat film, dan bagi masyarakat, kontribusi itu bisa sesederhana dengan menonton dan mengapresiasi karya anak bangsa.

"Ayo kita meriahkan ini, kontribusi kami membuat film, kontribusi XXI, SAMS Studio memberikan layarnya, kontribusi masyarakat menonton. Kalau menonton berarti ikut merayakan kemerdekaan ini. Kan gitu, bersama-sama dengan kami," tutup Endiarto.