Ramai Dihujat Karena Nyanyi di GBK Usai Laga Timnas, Anang - Ashanty Beri Klarifikasi Dan Meminta Maaf

Anang Hermansyah dan Ashanty jadi perbincangan panas publik Tanah Air. Hal ini bermula dari pasangan ini yang bernyanyi usai laga Timnas Indonesia melawan Filipina tadi malam, Selasa (11/6). Kala itu, Ashanty dan Anang yang pun disoraki oleh supporter bola yang ada di Gelora Bung Karno, karena dinilai mengganggu closing ceremony antara Timnas Indonesia dengan para supporter yang ada di GBK saat itu. 

Terkait hal ini, Anang dan Ashanty pun memberikan klarifikasi dan meminta maaf. Seperti apa? Cek di sini!

Foto 1 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Foto ini diambil saat Ashanty dan Anang Hermansyah lakukan check sound. Selain pasangan ini, beberapa penyanyi pun turut mengisi acara. 

Foto 2 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Namun sayang, ketika di akhir laga, Anang dan Ashanty harus menghentinkan nyanyiannya karena situasi yang tidak memgungkinkan. 

Foto 3 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Di dalam klarifikasinya, Anang menyebut bahwa ia diundang oleh panitia penyelenggara, yang tak lain PSSI untuk bernyanyi di sana. Bahkan, mereka pun tak mendapat bayaran. 

Foto 4 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Di acara tersebut, Anang dan Ashanty menyanyikan beberapa lagu, yakni lagu Indonesia Pusaka saat jeda pertandingan dan lagu Kebyar-Kebyar usai pertandingan, serta bebas memilih satu lagu lainnya. Mereka pun memilih lagu Rindu Ini dan juga sudah dimasukkan ke dalam susunan acara. 

Foto 5 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Anang juga menyebutkan, selama pertandingan berlangsung, ia dan istri lebih memilih menonton Timnas di tribun daripada dari ruang artis. Bahkan, tak ada niatan untuk menodai pertandingan malam itu. 

Foto 6 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Dan soal lagu yang dihentikan, Anang menyebut kalau itu karena permintaannya. Karena situasi yang kurang pas, akhirnya Anang pun meminta kepada panitia untuk menghentikan lagunya. 

Foto 7 dari 7
©instagram.com/ananghijau

Di akhir, Anang juga mengaku salah karena tidak mempelajari terlebih dahulu kultur atau nonton sepak bola saat di stadion Gelora Bung Karno. 

Read More

Load More