Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Hingga Sempat Mau Meninggal Sebelumnya
KapanLagi.com®/Budy Santoso
Dunia seni Tanah Air berduka atas kepergian Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat, termasuk Charly Sahetapy yang selama ini turut mendampingi perjuangan Rey dalam menghadapi sakitnya.
"Dia komplikasi. Dia tanggal 3 masuk rumah sakit, saya yang bawa ke RS. Kemudian diperiksa sana sini emang udah waktunya. Sudah diusahakan supaya dia sembuh tapi Tuhan punya rencana lain. Dia akhirnya balik kembali," ungkap Charly saat ditemui di rumah duka Sentosa (Gatot Subroto) Blok C, Rabu (2/4/2025).
Ray diketahui telah lama berjuang melawan diabetes yang dideritanya sejak tahun 2017. Selain itu, kondisinya semakin memburuk setelah terkena stroke pada Juni-Juli 2023. Keluarga telah berusaha keras untuk merawatnya agar bisa kembali pulih, namun kesehatannya terus menurun.
"Sudah engga sadar. Sebenarnya gini, Ray itu diabetes udah cukup lama sebenarnya dari 2017. Kemudian mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah engga normal tidak semangat seperti dulu-dulu lagi," jelas Charly.
Perjalanan pengobatan Ray tidaklah mudah. Ia sempat mengalami berbagai komplikasi kesehatan, termasuk masalah paru-paru akibat tersedak. Beberapa kali Ray harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit demi kesembuhannya.
"Dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023. Jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal, tapi sempat juga dalam proses penyembuhan dia pernah kesedak juga. Dia pernah hampir meninggal juga satu kali," katanya.
Kondisi Ray semakin memburuk ketika ia kembali mengalami gangguan pernapasan dan harus menjalani perawatan di ICU. Charly mengungkapkan bahwa meski sempat menunjukkan tanda-tanda perbaikan, kesehatannya terus menurun.
"Sempat dua kali sesak napas, itu juga di RSPAD sini, masuk di ICU lagi, dimonitor. Tetapi kemudian sempat disedot cairan di paru-parunya 2 liter lebih. Mulai sudah normal kembali, tapi HB makin turun, tensi juga sudah parah. Kalau Tuhan sudah panggil, kita mau bagaimana lagi," ujarnya.
Dalam kondisi yang semakin memburuk, Ray disebut-sebut telah menerima takdirnya. Menurut Charly, semangat hidupnya perlahan menurun, terutama setelah berbagai upaya pengobatan tidak membuahkan hasil maksimal.
"Dia terlihat sudah mau menerima. Semangat hidupnya agak berkurang. Ketahuannya pas dia drop itu," kata Charly.
Kini, keluarga dan kerabat berduka atas kepergian Rey. Jenazahnya rencananya akan dimakamkan pada Jumat (5/4/2025) di TPU Tanah Kusir, setelah menunggu kedatangan anaknya, Surya, dari Amerika Serikat.
Kepergian Ray meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. Semoga amal ibadah mendiang diterima Tuhan YME.