Rela Dibayar Murah Demi Pesan Tobat, Mongol Stres Ungkap Sisi Kelam di Film 'GEREJA SETAN'
instagram.com/mongolstres
Komedian Rony Imanuel, yang lebih dikenal dengan nama Mongol Stres, membuat pengakuan mengejutkan terkait keterlibatannya dalam film terbarunya, GEREJA SETAN.
Ia mengungkapkan bahwa film yang mengangkat kisah kelam masa lalunya sebagai mantan pengikut sekte pemuja setan ini menjadi proyek dengan bayaran terendah sepanjang kariernya di dunia perfilman. Berikut selengkapnya.
Baca berita lainnya seputar GEREJA SETAN di Liputan6.com.
Film yang disutradarai oleh Daniel Tito Pakpahan ini dijadwalkan akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 11 September 2025. Dalam film ini, Mongol tidak hanya berakting, tetapi juga membagikan pengalaman pribadinya yang pernah terjerumus dalam aliran sesat.
Meskipun dikenal sebagai salah satu komika termahal di Indonesia, Mongol menegaskan keputusannya untuk terlibat dalam film ini bukan didasari oleh pertimbangan materi. Ia mengaku lebih mementingkan pesan moral dan nilai pertobatan yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas.
"Dari 41 film, film ini yang dibayar paling murah. Yang gue cari bukan duit. Kalau karena duit, mending gue stand up, cukup 15 menit, Rp 150 juta masuk ke rekening. Gue kan komika termahal se-Indonesia. Ngapain main film dari pagi sampai malam," ujar Mongol Stres di XXI Epicentrum, belum lama ini.
Baginya, esensi dari keterlibatannya adalah bagaimana sebuah skenario dapat diwujudkan menjadi karya yang bisa sampai ke masyarakat tanpa menimbulkan kontroversi yang berlebihan. Ia berharap film ini dapat menjadi sarana edukasi dan penyadaran.
"Yang gue cari, apa yang ditulis di skenario, dijadikan karya, dibiayai produser dan eksekutif produser, sampai ke masyarakat tanpa menimbulkan polemik secara berlebihan," ujar Mongol Stres.
Film GEREJA SETAN terinspirasi dari berbagai kesaksian mantan pengikut sekte satanic, termasuk pengalaman pribadi Mongol.[3] Cerita film ini berpusat pada tokoh Ribka (diperankan oleh Kathlen Carolyen), seorang wanita muda yang hamil di luar nikah dan ditinggal mati oleh kekasihnya.
Dalam keputusasaan, ia bertemu dengan Gladys (Maddy Slinger) yang memperkenalkannya pada sebuah komunitas GEREJA SETAN. Melalui film ini, Mongol ingin menyampaikan pesan kuat agar tidak ada lagi orang yang mengikuti jejak kelam yang pernah ia lalui. Ia menekankan bahwa proses pertobatan bukanlah hal yang mudah.
"Lewat film ini, gue pengin orang lain enggak ikut-ikutan jalan yang pernah gue tempuh. Pertobatan itu enggak gampang. Gue ingin selamatkan orang lain lewat pengalaman pahit gue," tegasnya.