Roy Marten mengungkapkan bahwa pada puncak kariernya, ia dapat membintangi hingga 14 film dalam setahun. Hal ini menjadikannya salah satu aktor terkemuka di Indonesia pada saat itu. Ia bahkan mencatatkan rekor 32 kali mengganti mobil dalam satu tahun, mencerminkan kesuksesannya di industri hiburan.

Roy Marten adalah bagian dari kelompok bintang "The Big Five" pada tahun 1977, yang terdiri dari aktor-aktor terkemuka lainnya seperti Yati Octavia dan Robby Sugara. Kelompok ini dikenal karena tarif honor tertinggi pada saat itu, yaitu 5 juta rupiah per film.

"Jadi saya punya ide ketika itu honor pemain paling top Rp 2 juta nggak bisa lebih, per film, per judul. Terus saya punya ide standarisasi honor gimana Rp 5 juta," tuturnya dalam Obrolan Tiap Waktu yang dilihat di YouTube TRANS7 OFFICIAL, pada Sabtu (9/11/2024).

Di masa kejayaan karir Roy Marten, ia ngaku bisa membeli beberapa rumah, bahkan ada di Kawasan Pondok Indah.

"Itu rumah di Pulomas masih Rp 14 juta. Terus naik sampai (tahun) 82 itu Rp 40 jutaan. Rumah Pondok Indah masih Rp 30 juta waktu itu," katanya.

Ayah Gading Marten ini memiliki banyak sekali penggemar, tak jarang rumahnya diserbu para penggemar karena ingin berjumpa dengan dirinya.

"Oh banyak, misalnya zaman dulu tuh rumah saya selalu didatangi puluhan orang, mereka nungguin sampai saya keluar," pungkas kakek Gempita Nora Marten.

"Saya sampai lewat belakang, karena susah banget memang terlalu banyak orang. Hampir tiap hari. Mereka minta macam-macam, ada yang minta rambut, potongan rambut, minta celana dalam, baju," lanjutnya.