"Saya dan Ammar juga punya kesepakatan bahwa ini terakhir saya akan membantu dia, mendampingi dia. Terakhir untuk pakai narkoba. Ini malah dagang narkoba, jadi saya kecewa," ujar Christopher di kawasan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/101/2025).

Kekecewaan itu membuatnya mengambil sikap tegas. Jika sebelumnya ia mati-matian membela Ammar sebagai korban yang perlu disembuhkan, kini posisinya berubah. Menurutnya, seorang pengedar harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku, sekalipun itu adalah sahabatnya sendiri.

"Kalau saya pribadi, kalau dia korban narkoba harus dilindungi, disembuhkan. Kalau dia sudah jadi pengedar, ya dia harus diberantas juga. Walaupun dia sahabat saya," tegasnya.

Christopher mengaku sudah mendengar desas-desus mengenai keterlibatan Ammar sejak beberapa bulan lalu. Namun, ia memilih menunggu konfirmasi resmi sebelum bisa memercayainya.

"Beritanya saya dengar sudah dari Februari, Maret, antara itu lah. Ya cuma saya harus terkonfirmasi dulu, apakah betul. Kalau jaksa sudah berikan statement berarti sudah terkonfirmasi," jelasnya.

Dengan berat hati, Christopher menyatakan tidak bisa berbuat banyak lagi untuk Ammar selain mendoakan yang terbaik. Upaya maksimal yang pernah ia lakukan bersama tim kuasa hukum kini terasa sia-sia. Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang berjalan kepada pihak berwenang.

"Saya sudah angkat tangan, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik buat Ammar Zoni supaya cepat selesai kasusnya," pungkas Christopher.