Kesepakatan ini juga tertuang dalam akta perdamaian yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada 28 Oktober 2025 lalu. Dalam akta tersebut, Andre dan Erin sama-sama setuju untuk mengakhiri pernikahan mereka secara baik-baik.

"Di dalam perjanjian perdamaian itu pun juga hanya membenarkan adanya gugatan tersebut dan sepakat bercerai secara damai," jelas Fahmi.

Fahmi menambahkan, jika di kemudian hari ada pembahasan mengenai harta bersama, hal itu akan diselesaikan secara terpisah di luar ranah pengadilan dan menjadi kesepakatan personal antara Andre dan Erin.

"Kalau mereka membahas nanti setelah adanya perceraian atau ada di dalam, itu menjadi kesepakatan mereka berdua karena itu tidak ada di dalam gugatan," tuturnya.

Seperti diketahui, Andre Taulany mengajukan permohonan cerai talak terhadap Erin setelah 19 tahun membangun rumah tangga. Pernikahan mereka yang telah dikaruniai tiga orang anak harus berakhir karena perselisihan yang terjadi secara terus-menerus.

Dengan tidak adanya sengketa harta, proses persidangan pun berjalan lebih cepat. Kini, Andre dan Erin hanya tinggal menunggu putusan resmi dari majelis hakim, yang dijadwalkan akan diumumkan pada 11 November 2025 mendatang.

Setelah putusan, Andre Taulany diwajibkan untuk hadir kembali ke pengadilan untuk mengucapkan ikrar talak.