Sheila Marcia Mulai Pertobatan, Akui Risih dengan Tatonya
instagram.com/itssheilamj
Perubahan penampilan Sheila Marcia yang kini sedang dalam proses menghapus tato-tatonya menuai banyak pujian. Namun, di balik keputusan besar tersebut, terdapat alasan spiritual yang mendalam. Bukan karena paksaan orang lain, melainkan murni karena niat hati dan pertobatan yang ia jalani.
Sheila merasa bahwa perubahan ini adalah bagian dari proses pendewasaan iman dan pola pikirnya. Semakin ia mendalami ajaran agama, semakin ia mengerti apa yang diinginkan Tuhan dalam hidupnya. Hal ini yang mendorongnya untuk perlahan memperbaiki diri, termasuk dari segi penampilan fisik.
"Enggak ada alasan, niat hati, dan memang karena mau mulai pertobatan, itu akhirnya Tuhan juga ganti pola pikir. Jadi pola pikir juga ikut berubah perlahan, seperti itu," ungkap Sheila Marcia ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca berita lain tentang Sheila Marcia di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Sheila rajin membaca kitab suci untuk memahami firman Tuhan. Dari situlah ia merasa perlu untuk mengarahkan hidupnya ke jalan yang lebih benar.
Rasa "risih" finalis GADIS Sampul tahun 2004 itu terhadap tato yang dimilikinya mulai muncul seiring dengan pertumbuhan spiritualnya.
"Ya, gimana ya? Kalau di kepercayaan kita, kalau kita baca kitab itu kita baca firman Tuhan gitu. Jadi kita tambah tahu juga mau Tuhan itu apa, maunya Tuhan itu apa, gitu," jelasnya.
Selain karena faktor spiritual, anak-anak juga menjadi motivasi terbesarnya. Sheila ingin memberikan contoh yang baik bagi buah hatinya. Ia merasa keputusan ini adalah kombinasi antara ketaatan kepada Tuhan dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
"Mungkin kalau misalnya harus kalau dibilang harus kan ada alasan mungkin satu karena Tuhan suruh saya semua, yang kedua jadi aku kayak, aku ngerasa risih aja. Dan kedua, untuk anak-anakku," katanya.
Menariknya, tidak ada desakan dari keluarga besar mengenai masa lalunya. Keluarga Sheila justru sangat mendukung siapa dirinya saat ini dan menatap ke masa depan, tanpa mengungkit-ungkit apa yang sudah terjadi di belakang.
"Enggak ada. Keluarga semua apa yang sudah terjadi sudah di belakang. Mereka tahu mungkin mereka enggak masalahin lagi. Mereka malah cuma hanya melihat ke depan aja," tandasnya.