Tahlilan 7 Hari Mpok Alpa Banyak yang Hadir, Warga Sampai Nggak Kebagian Tempat
instagram.com/henrykurniaadhi.lbf
Suasana haru masih menyelimuti kediaman almarhumah Nina Carolina atau yang lebih akrab disapa Mpok Alpa. Tepat pada Kamis (21/8/2025) malam, keluarga menggelar acara tahlilan untuk memperingati tujuh hari kepergian sang komedian tercinta di rumahnya, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Banyak orang terlihat memadati kediaman Mpok Alpa untuk bersama-sama mengirimkan doa. Sang suami, Adji Darmaji, mengungkapkan rasa syukurnya yang luar biasa melihat orang-orang yang hadir. Ia menyebut bahwa saking banyaknya warga yang datang, banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk.
"Alhamdulillah pada malam hari yang ketujuh, mendapatkan suatu yang luar biasa. Warga pun sampai enggak kebagian tempat. Saking banyaknya jemaah dari mana-mana nih, ikut mendoakan, itu bersyukur," kata Adji Darmaji saat ditemui di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025).
Baca berita Mpok Alpa lainnya di Liputan6.com.
Adji Darmaji meyakini, ramainya orang yang datang adalah cerminan dari kebaikan almarhumah semasa hidup. Menurutnya, ini adalah balasan indah dari Tuhan atas segala perbuatan baik yang pernah istrinya tabur selama ini.
"Almarhumah semasa hidupnya juga baik, sekarang dikasih balasan yang benar-benar luar biasa, baik, banyak yang mendoakan dari manapun. Sampai enggak bisa nampung," ujarnya.
Awalnya, pihak keluarga hanya mempersiapkan segala sesuatunya untuk jemaah dari musala dan masjid terdekat. Adji Darmaji pun tak pernah menduga jika jumlah jemaah yang hadir akan jauh melampaui perkiraan awal.
"Persiapannya kita tahunya kan jemaah musala At-Taqwa sama jemaah Masjid Al-Anwar, itu kurang lebihnya paling sekitar 700 sampai 800 orang. Persiapannya ya seperti biasa, selayaknya kita kayak malam pertama sampai malam sekarang ini. Ternyata di luar dugaan kan, jemaahnya membludak," jelas Adji Darmaji.
Untuk hidangan, keluarga telah menyiapkan porsi untuk seribu orang, jumlah yang sudah dianggap lebih dari cukup. Namun, ia kembali mengungkapkan keterkejutannya karena jumlah yang datang ternyata jauh lebih banyak dari itu.
"1000. Iya, 1000. 1000 tapi di luar dugaan ya lebih dari 1000," ucapnya.
Kebaikan hati Mpok Alpa memang sudah dikenal luas, tak hanya oleh keluarga tapi juga masyarakat sekitar. Adji Darmaji mencontohkan salah satu kebaikan almarhumah, yakni sebuah kebun yang hasilnya sering ia bagikan secara cuma-cuma kepada warga.
"Kebun sih enggak, jadi kita cuma ngasih bibit aja. Ketika itu panen kita enggak jualin, kita kasih-kasihin tuh kayak cabe, kayak bawang, tomat, jagung gitu. Jadi kita ngasih bibit aja, kayak gitu," kenangnya.
Bahkan di saat sakit pun, almarhumah selalu berpegang pada prinsip untuk tidak menyusahkan orang lain. Adji Darmaji mengenang bagaimana sang istri mengajarkannya untuk tegar dan tidak pernah meminta-minta dalam kondisi apa pun.
"Dikasih kita ambil, enggak dikasih kita jangan pernah minta, kayak gitu. Karena itu yang saya tanam sama Mpok ya. Sampai sakitnya aja enggak boleh ada yang tahu. Kenapa? Katanya, 'Pak, kita kan enggak boleh nyusahin-nyusahin orang'," pungkasnya.