Tak Ada Maaf! Potret Ahmad Dhani Sebut Bakal Laporkan Psikolog Lita Gading yang Diduga Lukai Psikis Putrinya

Ahmad Dhani kembali jadi perbincangan setelah mengambil langkah tegas atas dugaan kekerasan psikis yang dialami putrinya dari Mulan Jameela, SA. Musisi senior itu memilih menutup pintu komunikasi dari Lita Gading dan menyerahkan kasus ini ke jalur hukum.

"Banyak yang dari mereka yang pendidikannya rendah ya kita maafkan. Tapi kalau sudah ngaku psikiater psikolog, gak ada maaf," ata Dhani saat ditemui di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rabu (9/7/2025).

Langkah hukum ini diambil Dhani bukan semata karena merasa tersinggung, melainkan karena ingin memberi efek jera kepada pelaku dan peringatan bagi masyarakat digital. Ia menilai media sosial sudah terlalu bebas dan rentan digunakan untuk menyakiti orang lain, termasuk anak-anak.

"Ini untuk pembelajaran bagi masyarakat supaya kita yang berpendidikan lebih daripada mereka, harus melindungi anak dari kekerasan terhadap anak baik psikis maupun fisik," katanya.

Foto 1 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

Dhani pun mengaku khawatir dengan kondisi netizen Indonesia saat ini, terutama dalam menyikapi isu sensitif yang berkaitan dengan anak. Ia merasa banyak komentar di media sosial justru tidak menunjukkan empati.

Foto 2 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Kalau saya lebih memikirkan dampak Indonesia di masa depan. Ternyata rakyat, masyarakat kita, khususnya netizen ternyata banyak yang gak paham, gak tau, atau gak punya hati nurani," ujar pentolan Dewa 19 itu.

Foto 3 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

Menurut dia, akal sehat seharusnya cukup untuk membatasi tindakan yang menyakitkan anak, bahkan tanpa perlu membaca undang-undang. Ia mempertanyakan mengapa masih banyak yang membully anak kecil seolah tanpa rasa bersalah.

Foto 4 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Kalau orang punya hati nurani, minimal dia gak usah baca Undang Undang kan tau, ini kayanya nggak boleh membully anak kecil kayanya gaboleh, tapi tetep banyak yang melakukan. Jadi kita kadang-kadang bingung," katanya.

Foto 5 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

Atas dasar itu, kedatangan Dhani ke KPAI menjadi bentuk keseriusan dalam menanggapi kekerasan terhadap anak. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar proses hukum agar pelaku bisa diproses sesuai aturan yang berlaku.

Foto 6 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Jadi, kedatangan kita di sini ini untuk bagaimana supaya bullying terhadap anak kecil, anak di bawah umur, tidak boleh terjadi lagi. Jadi, mudah-mudahan kasus ini bisa membuat netizen jera, dengan peristiwa, kita akan masukkan penjara orang-orang yang telah melanggar Undang Undang hak anak," jelas suami Mulan Jameela itu.

Foto 7 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

Meski begitu, Dhani menyatakan tidak akan mempermasalahkan netizen yang berkomentar pedas jika mereka berasal dari latar belakang pendidikan rendah. Namun, ia bersikap berbeda terhadap Lita Gading yang disebutnya mengaku sebagai psikiater dan psikolog.

Foto 8 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Gak ada (maaf). Karena dia sudah mengaku sebagai psikiater, psikolog, itu nasibnya dia. Kalau netizen-netizen yang pendidikannya rendah ya kita maafkan," tegas Dhani.

Foto 9 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

Ia menyebut sudah mengidentifikasi beberapa akun netizen yang ikut mengomentari dan bahkan telah menerima permintaan maaf dari sebagian dari mereka. Namun khusus Lita, ia menganggap perlu ada konsekuensi hukum.

Foto 10 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Beberapa sudah kita hubungi, sudah kita identifikasi, dan sudah banyak yang minta maaf. Kita lihat TKW, ya okelah kita kasih maaf. Banyak dari mereka yang memang pendidikannya rendah ya kita maafkan. Tapi kalo ngakunya psikiater, psikolog, gak ada (maaf)," ucapnya lagi.

Foto 11 dari 11
© KapanLagi.com/Budy Santoso

Pelaporan resmi terhadap Lita Gading direncanakan dilakukan oleh Dhani ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 11 Juli 2025. Ia berharap tindakan ini bisa jadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih bijak dalam berbicara, apalagi saat menyangkut anak.

Read More

Load More