Rei bukanlah manusia biasa; dia sebenarnya adalah klon yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Rei diciptakan dari DNA Yui Ikari, ibu dari Shinji, dan memiliki peran penting dalam rencana akhir Gendo Ikari.

Rei memiliki keterikatan dengan Lilith, salah satu entitas penting dalam cerita *Evangelion*. Hal ini membuatnya menjadi kunci dalam rencana "Instrumentality" yang dirancang oleh NERV dan SEELE.

Rei kerap kali terlihat tenang dan dingin, namun ia memiliki kepribadian yang tidak stabil. Hal ini terjadi karena setiap kali ia "mati," tubuhnya yang baru membawa sebagian dari ingatan dan pengalaman sebelumnya, menciptakan karakter yang semakin kompleks.

Rei terkenal sebagai karakter yang sulit mengekspresikan emosi. Meskipun begitu, ada momen-momen di mana ia mulai menunjukkan sisi lembut dan perhatian, terutama terhadap Shinji, meskipun ini jarang terjadi.

Rei adalah karakter yang hidup dalam kesendirian, tanpa banyak interaksi sosial. Tempat tinggalnya yang sederhana mencerminkan isolasi yang dirasakannya, dan hal ini menjadi salah satu aspek tragis dari hidupnya.

Rei memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gendo Ikari, pemimpin NERV. Gendo memperlakukannya sebagai alat dalam rencananya, namun Rei perlahan mulai menyadari manipulasi ini dan akhirnya mempertanyakan kesetiaannya.

Rei sering dianggap sebagai simbol yang mewakili konsep kemanusiaan, kesepian, dan eksistensi dalam anime. Dia digambarkan sebagai karakter yang mencari arti hidup, menjadikannya elemen filosofis yang memperkaya cerita Evangelion.

Rei adalah salah satu karakter yang paling berpengaruh dalam sejarah anime, menginspirasi banyak karakter "kuudere" di anime-anime lain. Karakternya yang tenang dan misterius menjadi arketipe yang populer di kalangan penggemar.