Dhani mengungkapkan bahwa sebelumnya sempat ada rencana untuk melibatkan Titiek Puspa dalam kegiatan organisasi Aksi. Namun takdir berkata lain karena rencana itu gagal terwujud akibat kondisi kesehatan Titiek Puspa. "Kemarin kita ingin mengajak beliau jadi dewan pembina Aksi, tapi takdir berkata lain. Sebenarnya beliau sudah setuju," ujar Dhani.

Bagi pentolan Dewa 19 ini, momen berbincang dengan Titiek Puspa selalu jadi hal yang spesial. "Dia baik sekali. Saya kalau telpon sama Eyang Titiek itu selalu lama. Saya harus jadi pendengar yang baik," katanya.

Selain dikenang lewat karya, Dhani juga menyoroti perjuangan panjang Titiek Puspa soal hak royalti sebagai pencipta lagu. "Titiek Puspa salah satu pencipta lagu yang belum full diberikan haknya dari LMK. Saya yakin berapa banyak lagunya Titiek, termasuk yang dibawakan Noah Kupu Kupu Malam," jelasnya.

Dhani menyebut bahwa organisasi Aksi akan terus memperjuangkan hak-hak musisi yang telah wafat. "Aksi akan bantu siapapun pencipta lagu yang sudah meninggal. Bahkan Ariel pun kita bantu untuk ahli warisnya. Kan anaknya juga butuh, anaknya gak akan rela lagu ayahnya gak dibayar royalti nya," tuturnya.

Terakhir kali Dhani berbicara dengan Titiek Puspa adalah dua minggu sebelum sang maestro jatuh sakit. "Dua minggu lalu sebelum jatuh dan sakit," ucapnya.

Dari pembicaraan terakhir tersebut, Dhani mendapat kesan bahwa Titiek Puspa masih semangat untuk terus berkontribusi di dunia musik. 

"Ya Eyang Titiek bersedia jadi dewan pembina Aksi. Abis ini saya pasti ketemu sama anaknya, Eyang Titiek punya legacy yang luar biasa. Kalau saya diberi kuasa saya akan tagih ke semuanya," pungkasnya.