Untuk mendalami karakter Yuli, Yunita tidak bekerja sendiri. Ia banyak berdiskusi dengan sutradara, Hadrah Daeng Ratu, untuk memahami seluk-beluk karakter tersebut. Mereka bekerja sama dalam membangun transisi emosi dan perubahan karakter Yuli secara maksimal.

"Dan pastinya dengan bantuan Bu Hadrah kita sama-sama mencari karakter Yuli ini akan dibawa seperti apa, switching-nya sampai semaksimal apa, kita gambar grafiknya," jelas Yunita.

Selain itu, Yunita juga melakukan riset dengan menonton beberapa film yang memiliki karakter dengan perubahan signifikan. Cara ini membantunya mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana memerankan tokoh yang mengalami transformasi batin. Ia juga menggunakan teknik jurnaling untuk membantunya memahami trauma yang dialami Yuli.

"Terus juga aku nonton beberapa referensi film yang karakternya ini mengalami perubahan yang cukup signifikan, itu juga salah satu caraku dan juga jurnaling juga lumayan membantu buat aku ketika aku memulai syuting, aku cukup jadi pengingat trauma-trauma apa yang Yuli alami sampai dia punya pemikiran 'sebaik' itu," katanya.

Saat menggali karakter Yuli, Yunita mendapatkan sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana rasa sakit hati bisa mengubah seseorang. Ia menyadari bahwa pengalaman traumatik dapat mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak terduga. Menurutnya, respons Yuli terhadap rasa sakit hati itu merupakan hal yang manusiawi.

"Yang aku dapatkan ternyata memang rasa sakit hati seseorang itu bisa membuat orang berubah jadi monster ya, menurut aku itu sangat manusiawi sih," tuturnya.

Bahkan, Yunita sempat memiliki pandangan bahwa tindakan Yuli, meskipun salah, bisa dimengerti dari sudut pandang karakternya. Ia merasakan empati terhadap motivasi Yuli untuk membalas dendam, terutama jika orang yang disayangi turut merasakan dampaknya. 

"Mungkin kalau ada beberapa yang terpikir kalau jadi Yuli ya mungkin tidak salah juga, apa tidak? Oh salah ya? Hahahaha karena rasanya kalau kita yang terluka mungkin masih bisa kita hadapi, tapi kalau sampai orang tersayang yang kena itu kayaknya itu rasanya ada itu ya ingin balasnya," ucap Yunita.

Film Kitab Sijjin & Illiyyin dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai tanggal 17 Juli 2025. Selain Yunita Siregar, film ini juga dibintangi oleh sejumlah nama familiar di dunia perfilman. Deretan aktor dan aktris yang turut meramaikan film ini antara lain Tarra Budiman, Dinda Kanyadewi, Djenar Maesa Ayu, Kawai Labiba, Sultan Hamonangan, dan Septian Dwi Cahyo.