Beberapa jam setelah kabar Ratu Elizabeth II meninggal dunia diumumkan kepada publik, jalanan di sekitar istana ditutup untuk mobil dan dibanjiri orang-orang dari segala usia dan latar belakang.

Rintik hujan dan kegelapan malam tak lantas menghalangi ratusan bahkan ribuan pelayat untuk datang dan menjadikan kawasan di sekitar Istana Buckingham lautan payung hitam pada Kamis malam.

Para wartawan dari berbagai belahan dunia juga terlihat bersiap di antara kerumunan pelayat yang datang. Mereka tampak mewawancarai orang yang lewat untuk mengenang sosok sang Ratu.

Segerombolan pemusik juga tampak melepas kepergian Sang Ratu di usia 96 tahun di depan Istana Buckingham. Mereka membawakan lagu God Save the Queen dengan alat musik tiup yang ikut dinyanyikan juga oleh lautan manusia di sana.

Kerumunan orang semakin padat seiring malam yang kian larut. Terlihat karangan bunga dan lilin dari pelayat yang turut berduka cita atas meninggalnya Sang Ratu memenuhi pagar Istana Buckingham.

Di sisi lain, penghalang telah didirikan dan polisi terus berupaya untuk mengendalikan massa dengan menginstruksikan agar orang-orang meletakkan karangan bunga yang mereka bawa kemudian pergi.

Meski demikian, hampir tidak ada pelayat yang meninggalkan kawasan Istana Buckingham. Tampaknya mereka ingin meresapi momen meninggalnya sosok bersejarah yang terjadi sekali seumur hidup tersebut.

Sesaat setelah Ratu Elizabeth II dinyatakan meninggal dunia, mahkota kerajaan resmi berpindah ke Pangeran Charles. Tahta Inggris berpindah tanpa upacara ke tangan Prince of Wales.