THE FOX KING disutradarai oleh Woo Ming Jin, sineas Malaysia yang sebelumnya meraih penghargaan di Locarno Film Festival lewat STONE TURTLE (2022). Karya terbarunya ini kembali mengangkat kisah yang dekat dengan realitas Asia Tenggara.

Ali (Idhan Aedan) dan Amir (Amerul Efendi) adalah saudara kembar yang sangat dekat. Sejak kecil mereka terbiasa bergantung satu sama lain karena kehilangan ibu, sementara sang ayah tidak memberikan perhatian yang layak. Mereka juga kerap menjadi korban bully di sekolah, sehingga kedekatan keduanya semakin kuat.

Kehidupan Ali dan Amir mulai berubah setelah hadirnya Lara, guru bahasa Inggris baru yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Kehadirannya menghadirkan dinamika baru berupa rasa kagum sekaligus kecemburuan yang perlahan mengguncang hubungan dua saudara ini.

Konflik semakin terasa ketika rasa persaudaraan yang kuat berubah menjadi persaingan tersembunyi. Ali dan Amir harus menghadapi perasaan yang sulit dikendalikan, mulai dari kagum hingga rasa bersalah.

Keunikan film ini terletak pada penggambaran masa remaja dengan pendekatan yang realistis dan apa adanya. Karakter Lara menjadi sosok penting yang menambah lapisan cerita serta memengaruhi perjalanan emosi Ali dan Amir.

Ketegangan semakin meningkat saat Ali dan Amir dihadapkan pada ujian besar dalam persaudaraan mereka. Dari cinta pertama, kecemburuan, hingga kehilangan, semua ditampilkan secara emosional dan menyentuh.

Dari sisi visual, THE FOX KING menghadirkan sinematografi tropis Asia Tenggara dengan sentuhan khas Woo Ming Jin, berbeda dari drama remaja yang biasanya berfokus di kota besar. Dijadwalkan tayang perdana Oktober 2025 di Busan International Film Festival, film ini layak ditonton karena menyatukan talenta Asia Tenggara dan menghadirkan kisah remaja, keluarga, serta persaudaraan yang dekat dengan banyak orang. Dengan latar tropis yang jarang diangkat, film ini memberi perspektif segar bagi sinema regional di panggung internasional.