Setelah keluar dari One Direction, Harry mulai berani bereksperimen dengan gaya yang lebih unik. Mulai dari memadukan motif-motif yang nyeleneh hingga mencoba gaya androgini.

Kolaborasi Harry dengan Gucci membawa gayanya ke level yang berbeda. Setelan jas bermotif, sepatu boots, dan aksesoris mewah jadi ciri khasnya di era ini.

Gaya glam rock juga pernah dicoba oleh Harry. Pakaian berkilau, sepatu platform, dan makeup bold membuat penampilannya semakin dramatis.

Awal kemunculannya di One Direction, Harry sering terlihat dengan gaya khas boyband era 2010-an. Kemeja flanel, jeans skinny, dan rambut gondrong jadi ciri khasnya.

Inspirasi dari era 70-an sangat terasa pada beberapa penampilan Harry. Jaket suede, celana lebar, dan kaca mata berwarna menjadi andalannya.

Setelah bereksperimen dengan berbagai gaya, Harry akhirnya menemukan gaya yang paling cocok dengan dirinya, yaitu colorful dan bold. Dia sering terlihat mengenakan pakaian berwarna cerah dengan potongan yang unik.

Harry sempat tampil dengan gaya yang lebih feminin, seperti mengenakan gaun bunga-bunga atau kemeja bermotif floral. Ini jadi salah satu momen paling ikonik dalam perjalanan fashionnya.

Selama tur konser "Love on Tour", Harry tampil dengan berbagai macam kostum yang spektakuler. Dari kostum ala Dorothy di The Wizard of Oz hingga setelan jas berkilau, semuanya bikin panggungnya semakin meriah.

Saat ini, Harry Styles sudah menjadi ikon fashion yang menginspirasi banyak orang. Gayanya yang unik dan berani selalu dinantikan oleh para penggemar fashion di seluruh dunia.

Setelan jas kembali menjadi favorit Harry, namun dengan sentuhan yang lebih modern. Dia sering memadukan setelan jas dengan sneakers atau T-shirt untuk tampilan yang lebih santai.