Rowling pun merespons keputusan itu dengan penuh kegembiraan melalui media sosial X (sebelumnya Twitter), dan menulis, "I love it when a plan comes together." Tanggapan Rowling ini memicu reaksi dari aktivis dan kreator konten media sosial, Tariq Ra'ouf.

Dalam sebuah video, Tariq Ra'ouf membandingkan sikap Rowling dengan karakter jahat Voldemort dalam Harry Potter. Ia menyatakan bahwa Rowling merasa bangga karena telah berkontribusi pada keputusan hukum yang mendiskriminasi transgender perempuan. "J.K. Rowling senang karena berhasil membuat Mahkamah Agung Inggris menyatakan bahwa trans perempuan bukan perempuan secara hukum," ujar Ra'ouf. "Dia bangga telah menyebarkan kebencian dan rasa takut terhadap komunitas kecil yang sudah sangat disalahpahami di dunia."

Ra'ouf juga mengajak para sekutu komunitas trans untuk tidak lagi memberi keuntungan pada waralaba Harry Potter, mengingat Rowling tetap menerima royalti, baik buku atau filmnya dibaca maupun dibakar. "Perilaku menjijikkan dan keji seperti itu punya konsekuensi," tambahnya.

Pedro Pascal pun merespons video tersebut dengan komentar yang tegas. Ia menulis, "Perilaku menjijikkan dan keji adalah deskripsi yang tepat. Kelakuan pecundang yang kejam."

Pascal sendiri dikenal sebagai pendukung vokal hak-hak transgender. Baru-baru ini, ia mengenakan kaus bertuliskan Protect the Dolls saat menghadiri pemutaran perdana film Marvel 'Thunderbolts' di London. Frasa 'Dolls' merujuk pada transgender perempuan dalam komunitas LGBTQIA+.

Aktor yang akan memerankan Reed Richards dalam film 'The Fantastic Four: First Steps' ini telah lama menyuarakan dukungan untuk komunitas transgender, terutama sejak adik perempuannya, Lux Pascal, mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang transgender pada Februari 2021.

Pedro Pascal pun selalu menunjukkan cintanya kepada sang adik dan selalu memberikan dukungan penuh. Gimana komentar KLovers soal ini? Jangan lupa cek berita lainnya di KapanLagi.com, kalau bukan sekarang kapan lagi?