Terinspirasi Dari Catatan Sejarah: THE DEVIL'S BATH , Film Horor Austria yang Siap Berkompetisi di Oscar 2025
youtube.com/@shudder
Ditulis oleh Muhammad Rayhankhan
THE DEVIL'S BATH, film terbaru dari duo sutradara Veronika Franz dan Severin Fiala, menawarkan pengalaman yang jauh melampaui horor biasa. Dirilis pada 8 Maret 2024, film ini berlatar di hutan Austria yang lembab dan mencekam, memberikan kesan awal bahwa film ini mungkin berkaitan dengan sihir atau pemujaan setan. Namun, THE DEVIL'S BATH justru mengangkat tema yang jauh lebih kompleks sebuah eksplorasi mencekam tentang tekanan sosial dan penderitaan mental yang dialami oleh wanita pada abad ke-18.
Berdasarkan kisah nyata, film ini menggali salah satu bab tergelap dalam sejarah Austria yang menggambarkan kelamnya dunia yang diliputi oleh norma-norma sosial, agama, dan kontrol patriarki yang mengekang.
Ceritanya mengikuti Agnes (diperankan oleh Anja Plaschg), seorang wanita muda yang tampak bahagia saat bersiap menikah dengan Wolf (David Scheid) dan pindah ke komunitas nelayan di tepi danau yang jauh dari desanya. Harapan akan kehidupan yang indah bersama suaminya dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk. Didorong oleh takhayul yang kuat dalam masyarakat, Agnes semakin merasa terisolasi dan ditekan oleh lingkungan yang tidak bersahabat. Sepanjang film, Agnes dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dan situasi menakutkan, yang kemudian membuatnya menghadapi nasib tragis di tengah masyarakat yang diliputi ketakutan dan prasangka.
Sebelum menonton, yuk simak sederet fakta menarik THE DEVIL'S BATH.
Sutradara Berpengalaman dalam Genre Horor Psikologis
Veronika Franz dan Severin Fiala adalah duo spesialis dalam genre horor psikologis. Setelah kesuksesan GOODNIGHT MOMMY (2014), yang bahkan di-remake oleh Hollywood pada 2022, mereka semakin memperkuat reputasi dengan karya-karya seperti segmen horor antologi THE FIELD GUIDE TO EVIL (2018) dan THE LODGE (2019). Dengan rekam jejak yang solid, tak heran jika THE DEVIL'S BATH menjadi salah satu film paling dinantikan pada 2024.
Terinspirasi Sebuah Dokumentasi Sejarah yang Memilukan
Film ini terinspirasi oleh penelitian sejarawan Kathy Stuart, yang mendalami fenomena unik di Eropa Tengah pada abad ke-18. Dalam bukunya Suicide by Proxy in Early Modern Germany: Crime, Sin and Salvation (2023), Stuart mengeksplorasi konsep proxy suicide , dimana seseorang melakukan kejahatan berat untuk mendapatkan hukuman mati. Tujuannya adalah meraih pengampunan dari gereja, sekaligus menghindari stigma yang sering menyertai tindakan bunuh diri.
Dukungan Produksi Kelas Dunia
Film ini diproduksi oleh Ulrich Seidl dan Bettina Brokemper, dua nama besar di dunia perfilman. Kehadiran mereka dalam proyek ini menambah bobot kualitas produksi film, memastikan bahwa THE DEVIL'S BATH menawarkan lebih dari sekadar ketakutan biasa, tetapi juga kedalaman narasi dan karakter.
Penampilan Memukan dari Anja Plaschg
Pemeran utama, Anja Plaschg, yang dikenal sebagai musisi Soap&Skin, memberikan penampilan luar biasa sebagai Agnes. Dia mampu menampilkan evolusi emosional karakter ini, dari seorang wanita religius menjadi sosok yang dihancurkan oleh depresi dan kesendirian. Keterampilan aktingnya yang kuat dipadukan dengan dukungan gemilang dari para bintang lainnya, seperti David Scheid dan Maria Hofstätter, menciptakan dinamika yang memikat dan memperkuat daya tarik film ini.
Sorotan di Festival Film Internasional
Film ini mendapat pengakuan internasional dengan diputar di beberapa festival film bergengsi. THE DEVIL'S BATH meraih penghargaan Silver Bear di Festival Film Berlin 2024 dan juga menjadi sorotan utama di Festival Film Tribeca ke-23 atas atmosfer gelap dan narasi kuat yang disajikan.
Submisi Resmi Austria untuk Oscar 2025
Dilansir dari deadline.com, Austria telah mengkonfirmasi bahwa THE DEVIL'S BATH akan menjadi film yang diusung dalam ajang Oscar 2025 mendatang di kategori Film Internasional Terbaik. Dengan merujuk pada kesuksesan CLOSE (2022), yang juga meraih nominasi Oscar dan diangkat dari hasil riset, kita dapat memahami mengapa Austria memilih karya yang kaya akan referensi sejarah ini untuk submisi resminya.
Sinematografi yang Apik
THE DEVIL'S BATH menawarkan sinematografi yang mengesankan di bawah arahan Martin Gschlacht pemenang penghargaan Silver Bear di Festival Film Berlin. Gschlacht berhasil menciptakan atmosfer menegangkan dengan pencahayaan yang gelap dan nuansa halus, yang memperkuat elemen horor film ini. Setiap komposisi visual dirancang dengan cermat, menghadirkan framing yang mengintimidasi dan mendalam, sehingga membawa penonton ke dalam ketegangan yang dirasakan oleh karakter utama.
Ketidakberdayaan Perempuan sebagai Tema Utama
THE DEVIL'S BATH secara jelas menyoroti penderitaan dan ketidakberdayaan wanita dalam menghadapi norma-norma sosial yang menindas. Film ini mengeksplorasi bagaimana masyarakat pada abad ke-18 membatasi peran wanita dengan ekspektasi yang ketat dari keluarga dan lingkungan kehidupan. Melalui perjalanan karakter utama, Agnes, penonton diajak untuk merasakan tekanan yang dialami wanita di tengah ketidakadilan patriarki, dimana suara dan pilihan mereka sering kali diabaikan.