7 Film Horor Jepang Terbaik di Netflix, Mengungkap Ketakutan Terdalam Lewat Cerita Penuh Trauma
(credit:imdb)
Film horor Jepang dikenal bukan hanya karena elemen menakutkannya, tetapi karena keberhasilannya mengaduk-aduk psikologi penonton. Kombinasi cerita rakyat, kutukan mistis, hingga gangguan mental menjadikan genre ini tak terlupakan.
Netflix Indonesia kini menghadirkan deretan film horor Jepang yang sarat nuansa gelap dan penuh kejutan. Dari pembunuhan, makhluk gaib, hingga manipulasi psikologis, film-film ini membuktikan bahwa horor tidak selalu tentang hantu, tapi juga ketakutan dalam diri sendiri.
A FAMILY menggambarkan perjalanan emosional Kenji, seorang anak yatim yang dibesarkan oleh bos Yakuza, Hiroshi Shibasaki. Film ini menyentuh sisi kemanusiaan dari kehidupan kriminal, memperlihatkan hubungan ayah-anak yang rumit dalam lingkaran kekerasan dan loyalitas.
Dengan latar perubahan hukum Jepang terhadap organisasi Yakuza, film ini tidak hanya menampilkan konflik berdarah, tapi juga ketegangan psikologis dari kehilangan, pengkhianatan, dan kesetiaan yang bertabrakan.
Disutradarai Eiichiro Hasumi, RE/MEMBER (2022) mengikuti enam remaja yang harus menyusun kembali tubuh korban pembunuhan agar terbebas dari kutukan waktu. Mereka dihantui sosok Orang Merah setiap malam dan akan mati secara berulang jika gagal.
Plot unik dengan atmosfer sekolah yang mencekam menjadikan film ini seperti gabungan horor dengan elemen time-loop. Ketegangan hadir dari rasa putus asa dan rasa bersalah karakter-karakternya.
Dalam THE VILLAGE (2023), Yu Katayama bekerja di tempat pembuangan sampah untuk melunasi utang ibunya. Kepulangan teman lamanya, Misaki, membuka kembali luka dan misteri desa Kamonmura yang kelam.
Film ini tak menonjolkan horor fisik, tapi lebih ke atmosfer tekanan sosial dan tradisi yang mengikat. Nuansa gelap desa dan tragedi personal memberi sensasi horor sosial yang menusuk.
Dirilis pada 2023, ZOM 100: BUCKET LIST OF THE DEAD mengisahkan Akira, seorang pegawai kantoran yang merasa hidupnya kosong. Saat kota diserang zombie, ia justru merasa bebas dan membuat daftar keinginan yang ingin ia capai sebelum mati.
Berbeda dari horor Jepang lain, film ini lebih ringan dengan balutan komedi. Tapi tetap menyentuh tema dalam soal eksistensi dan tekanan hidup, menjadikannya segar dan reflektif.
Dirilis pada 2019, THE FOREST OF LOVE karya Sion Sono menggambarkan bagaimana kekuasaan psikologis bisa menghancurkan banyak nyawa. Seorang pria tua memanipulasi sekelompok mahasiswa dan gadis muda hingga melakukan tindak kriminal, termasuk pembunuhan.
Lewat plot yang intens dan visual yang disturbing, film ini mengeksplorasi sisi tergelap dari kontrol emosional dan relasi toksik. Di Netflix, film ini cocok bagi yang siap menyelami kegelapan karakter manusia.
JU-ON: THE GRUDGE - Film besutan Takashi Shimizu ini masih jadi ikon horor Jepang di Netflix. Menceritakan roh dendam yang menghantui rumah bekas pembunuhan, Ju-On menghadirkan atmosfer horor lewat suara, cahaya, dan keheningan.
Ketegangan dibangun tanpa banyak dialog, memperkuat kesan mencekam dan membuat film ini tetap relevan. Plotnya yang terpecah menjadi fragmen per karakter memberikan sudut pandang berbeda yang terus menegangkan.
HOMUNCULUS - Takashi Shimizu menghadirkan Homunculus (2021), yang menceritakan Susumu Nokoshi mantan eksekutif yang berubah jadi gelandangan. Ia setuju menjalani eksperimen trepanasi dan mulai melihat dunia dalam bentuk psikologis orang-orang di sekitarnya.
Film ini bermain dalam ranah horor medis dan psikologi yang mendalam. Distorsi visual dan tema trauma membuat film ini menyajikan ketegangan yang bukan sekadar jumpscare, melainkan horor eksistensial.
Yuk, baca artikel seputar rekomendasi horor Jepang lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?