8 Fakta Gelap Muichiro Tokito di Serial Anime 'DEMON SLAYER', Hashira Kabut dengan BanyakTrauma Masa Kecil
istimewa
Muichiro Tokito, Hashira Kabut dalam Demon Slayer, bukan hanya dikenal karena bakat luar biasa dan kekuatannya, tetapi juga karena masa lalunya yang penuh dengan trauma.
Di balik sikapnya yang tampak acuh, terdapat luka mendalam yang mempengaruhi seluruh hidupnya. Berikut 8 fakta gelap tentang Muichiro Tokito yang mungkin belum banyak diketahui.
Muichiro kehilangan kedua orang tuanya saat masih kecil. Ibunya meninggal karena sakit, sementara ayahnya tewas dalam kecelakaan tragis ketika mencoba mencari obat untuk sang istri di tengah badai.
Setelah kehilangan orang tuanya, Muichiro tinggal bersama saudara kembarnya, Yuichiro. Namun, nasib buruk menimpanya lagi ketika Yuichiro dibunuh oleh iblis. Kematian saudaranya inilah yang membangkitkan keinginan kuat Muichiro untuk membasmi iblis.
Muichiro menyalahkan dirinya sendiri atas kematian saudara kembarnya. Meski Yuichiro selalu bersikap keras padanya, Muichiro sangat mencintai saudaranya dan merasa bahwa ia gagal melindunginya saat serangan iblis terjadi.
Setelah insiden yang merenggut nyawa saudaranya, Muichiro mengalami amnesia. Ia kehilangan banyak ingatan tentang masa lalunya, termasuk trauma yang mendalam dari kehilangan orang yang ia cintai.
Trauma masa kecil membuat kepribadian Muichiro berubah drastis. Dari anak yang awalnya penuh kasih sayang, ia menjadi dingin dan tidak peduli pada orang di sekitarnya, sebuah mekanisme pertahanan dari rasa sakit yang ia alami.
Muichiro dikenal sebagai Hashira yang sangat kuat, namun kekuatannya berasal dari rasa sakit dan kemarahan yang ia simpan dalam dirinya. Keinginan untuk membalaskan dendam pada iblis menjadi bahan bakar utama dalam pertarungannya.
Di balik sikap acuhnya, Muichiro merasa sangat kesepian. Kehilangan keluarga satu-satunya membuatnya merasa hampa, dan ia sering tenggelam dalam pikirannya sendiri, menjauhkan diri dari orang-orang di sekitarnya.
Muichiro adalah keturunan Yoriichi Tsugikuni, pengguna teknik pernapasan matahari yang legendaris. Beban dari garis keturunan ini menambah tekanan pada dirinya, seolah-olah ia harus memenuhi ekspektasi yang tinggi dari darah yang mengalir dalam dirinya, meski ia tak pernah meminta tanggung jawab ini.