Hinata mulai bermain voli setelah terinspirasi oleh seorang pemain terkenal dari Karasuno yang dijuluki Raksasa Kecil. Sosok ini menjadi motivasi utama Hinata untuk mengejar impian menjadi pemain voli yang hebat.

Hinata memilih bergabung dengan Karasuno karena sejarah tim tersebut. Namun, perjalanan Hinata untuk membuktikan dirinya di tim ini tidak mudah, terutama dengan kehadiran Kageyama Tobio, rival sekaligus setter yang menjadi rekan duetnya.

Dengan tubuh kecilnya, Hinata mengandalkan kecepatan dan lompatan untuk mengalahkan pemain lawan yang lebih tinggi. Kombinasi ini membuatnya menjadi ancaman berbahaya di lapangan.

Hubungan antara Hinata dan Kageyama berkembang dari rivalitas menjadi kemitraan solid. Kombinasi mereka dikenal sebagai quick attack yang sulit dihentikan, menjadi senjata utama Karasuno dalam berbagai pertandingan.

Salah satu ciri khas Hinata adalah semangatnya yang tidak pernah luntur, bahkan dalam situasi sulit. Energi positifnya sering memotivasi rekan-rekannya untuk terus berjuang.

Saat bergabung dengan program pelatihan voli sebagai ball boy, Hinata mempelajari banyak hal tentang pertahanan dan strategi. Pengalaman ini membuatnya lebih matang sebagai pemain.

Meskipun menjadi pesaing yang tangguh, Hinata adalah sosok yang banyak disukai oleh pemain dari tim lawan. Semangatnya sering memotivasi mereka untuk memberikan yang terbaik di lapangan.

Hinata tidak hanya ingin menjadi yang terbaik di Jepang. Ia bercita-cita untuk bermain di kancah internasional dan menghadapi para pemain terbaik di dunia, menunjukkan tekadnya yang tak terbatas.