9 Pengguna One For All di 'MY HERO ACADEMIA' yang Mengubah Sejarah Dunia Pahlawan
(credit:imdb)
Dalam dunia MY HERO ACADEMIA, kekuatan One For All menjadi simbol perjuangan antara harapan dan kegelapan. Quirk ini bukan sekadar kekuatan super, melainkan warisan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk melawan All For One, musuh utama yang ingin menguasai semua Quirk di dunia. Selama bertahun-tahun, kekuatan ini terus berkembang dan menyimpan jejak perjuangan dari sembilan pengguna yang berbeda.
Sejak awal, One For All diciptakan bukan dengan niat mulia, melainkan akibat eksperimen berbahaya yang dilakukan oleh All For One pada adiknya sendiri. Namun, dari sinilah lahir kekuatan yang menjadi lambang perlawanan terbesar dalam sejarah dunia pahlawan. Setiap pengguna baru menambahkan pengalaman, emosi, dan kemampuan mereka, menjadikan One For All semakin kuat dari waktu ke waktu.
Temukan berita lainnya terkait My Hero Academia di Liputan6.com.
Pengguna pertama One For All adalah Yoichi Shigaraki, adik dari All For One. Ia lahir lemah tanpa Quirk, tetapi memiliki semangat yang besar untuk melawan penindasan kakaknya. Setelah secara paksa diberi Quirk penumpuk energi, Yoichi menyadari bahwa kekuatannya bisa diwariskan.
Kudo dikenal sebagai pengguna kedua One For All, dengan Quirk bawaan bernama Gearshift. Ia memiliki kemampuan untuk mengubah kecepatan objek atau tubuhnya secara ekstrem, bahkan menentang hukum fisika. Sosoknya dikenal berani dan tegas, menjadi pemimpin dalam perlawanan melawan All For One, hingga akhirnya gugur dalam pertempuran.
Bruce, pengguna ketiga One For All, membawa Quirk Fa Jin, kemampuan untuk menyimpan dan melepaskan energi kinetik dalam satu ledakan dahsyat. Kekuatan ini memberinya kecepatan dan daya hancur luar biasa di medan tempur. Ia dikenal sebagai simbol semangat tak kenal menyerah dan meninggalkan warisan besar bagi generasi berikutnya.
Hikage adalah pengguna keempat dengan Quirk Danger Sense, yang memungkinkan dirinya merasakan bahaya sebelum terjadi. Dengan kemampuan ini, ia bisa bereaksi cepat dalam situasi genting. Hikage mengabdikan hidupnya untuk meneliti rahasia One For All, dan akhirnya menemukan bahwa kekuatan ini dapat memperpendek umur penggunanya yang tidak memiliki tubuh kuat.
Daigoro Banjo, pengguna kelima, membawa warna baru dalam sejarah One For All lewat Quirk Blackwhip. Kekuatan ini memungkinkan dia menciptakan cambuk energi dari emosi dan amarahnya. Banjo dikenal karismatik dan berani, sering turun langsung dalam pertempuran untuk melindungi sesama pahlawan, hingga akhirnya warisannya diteruskan kepada penerusnya.
En memiliki Quirk Smokescreen, kemampuan menciptakan kabut pekat untuk menyamarkan pergerakan dan melindungi rekan-rekannya. Ia adalah sosok tenang dan taktis, yang memahami pentingnya strategi dalam peperangan melawan All For One. Meskipun kekuatannya sering diremehkan, En menjadi contoh bahwa tak semua kemenangan ditentukan oleh kekuatan fisik.
Nana Shimura, pengguna ketujuh, merupakan figur legendaris yang menjadi mentor All Might. Dengan Quirk Float, ia mampu melayang di udara dan memanfaatkan ketinggian untuk menyerang. Nana dikenal karena keberaniannya dalam menghadapi All For One, meskipun akhirnya ia gugur dalam pertempuran besar yang mengubah sejarah dunia pahlawan.
All Might adalah pengguna kedelapan yang membawa One For All ke masa kejayaannya. Dengan tubuh yang luar biasa kuat, ia mampu menggunakan 100% kekuatan Quirk ini dan mengalahkan All For One dalam pertempuran besar. All Might kemudian menjadi simbol perdamaian dan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia, sebelum akhirnya mewariskan kekuatannya kepada muridnya.
Izuku Midoriya, atau Deku, adalah pengguna kesembilan sekaligus terakhir One For All. Awalnya lahir tanpa Quirk, ia menerima kekuatan All Might setelah menunjukkan hati yang murni dan keberanian luar biasa. Kini, Deku mampu menguasai seluruh Quirk pendahulunya dan berpotensi menjadi pengguna One For All terkuat sepanjang sejarah.
Yuk, baca artikel seputar My Hero Academia lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?