Sejak kecil, Hyuga menjadi rival utama Tsubasa. Gaya bermain mereka sangat berbeda Tsubasa mengandalkan teknik dan kreativitas, sedangkan Hyuga mengandalkan kekuatan dan determinasi.

Untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh di Eropa, Hyuga menciptakan teknik baru bernama "Neo Tiger Shot". Tendangan ini lebih kuat dan memiliki akurasi lebih tinggi dibandingkan versi sebelumnya.

Hyuga dikenal dengan tendangan khasnya, "Tiger Shot", yang sangat kuat dan sulit dihentikan oleh kiper lawan. Ia terus mengembangkan teknik ini agar semakin efektif di level internasional.

Hyuga dilatih oleh Kozo Kira, seorang pelatih yang sangat disiplin dan keras. Kira membentuk Hyuga menjadi pemain tangguh dengan fisik yang kuat serta mental baja dalam menghadapi pertandingan besar.

Saat bermain untuk Toho Academy, Hyuga menjadi kapten dan bintang utama tim. Di sinilah rivalitasnya dengan Tsubasa semakin berkembang, terutama dalam pertandingan final yang sangat legendaris.

Setelah membuktikan kemampuannya di Jepang, Hyuga mendapat kesempatan bermain di Liga Italia. Ia bergabung dengan Juventus, salah satu klub terbaik di dunia, dan semakin berkembang sebagai striker profesional.

Hyuga tidak hanya sukses di klub Eropa, tetapi juga menjadi andalan Timnas Jepang. Bersama Tsubasa dan rekan-rekannya, ia membantu Jepang meraih berbagai kemenangan di turnamen internasional.

Hyuga berasal dari keluarga kurang mampu. Ia harus bekerja keras sejak kecil untuk membantu ibunya dan adik-adiknya setelah ayahnya meninggal, yang membuatnya memiliki mental baja dalam menghadapi segala rintangan.