Tengen Uzui memiliki tiga istri: Makio, Suma, dan Hinatsuru. Meskipun poligami bukanlah hal yang umum di kalangan manusia, mereka hidup rukun dan saling mendukung satu sama lain, menunjukkan bahwa cinta bisa hadir dalam berbagai bentuk.

Ketiga istri Tengen adalah kunoichi (ninja perempuan) yang terlatih, masing-masing memiliki keahlian unik dalam bertarung. Mereka tidak hanya menjadi pendamping, tetapi juga sekutu yang tangguh dalam pertempuran.

Ketiga istri Tengen berperan aktif dalam misi melawan iblis. Mereka menunjukkan keberanian yang luar biasa dan membantu Tengen dalam pertempuran melawan Daki dan Gyutaro.

Tengen dan istrinya memiliki hubungan yang kuat, dibangun di atas kepercayaan dan saling menghormati. Tengen selalu melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan penting, memperlihatkan sikap egaliter dalam pernikahan mereka.

Masing-masing istri Tengen memiliki kepribadian yang berbeda. Makio tegas dan blak-blakan, Suma emosional dan sensitif, sementara Hinatsuru tenang dan bijaksana. Perbedaan ini justru membuat hubungan mereka semakin kuat.

Tengen mengikuti jejak keluarganya dengan memiliki lebih dari satu istri, sebagai bagian dari warisan dan kekuatan klan.

Setelah pensiun dari menjadi Hashira, Tengen dan istrinya memilih untuk menikmati hidup bersama. Mereka menjalani kehidupan yang penuh kasih, dan meskipun tidak lagi bertarung melawan iblis, hubungan mereka tetap erat dan bahagia.

Hashira, Tengen dan istrinya memilih untuk menikmati hidup bersama. Mereka menjalani kehidupan yang penuh kasih, dan meskipun tidak lagi bertarung melawan iblis, hubungan mereka tetap erat dan bahagia.