SQUID GAME Season 3 dan Dilema Popularitas: Semakin Besar, Semakin Kehilangan Jiwa?
Netflix
Sejak pertama kali dirilis pada September 2021, SQUID GAME menjadi fenomena global yang tak hanya meroket di daftar tontonan Netflix, tetapi juga mencuri perhatian kritikus film dunia. Serial asal Korea Selatan ini menyuguhkan satire sosial kelas atas dan bawah dengan balutan permainan anak-anak yang mematikan.
Kombinasi plot yang menegangkan, visual yang kuat, serta karakter-karakter kompleks membawa SQUID GAME season pertama meraih rating tinggi dan sejumlah penghargaan internasional, termasuk Emmy Awards untuk kategori aktor dan sutradara terbaik.
Kesuksesan luar biasa tersebut membuat Netflix memutuskan untuk memperpanjang nyawa serial ini ke Season 2, bahkan kini berlanjut ke Season 3. Namun, perjalanan kelanjutannya tak semulus awalnya. Meski tetap menjadi perbincangan hangat, baik Season 2 maupun Season 3 menuai banyak pro dan kontra.
Beberapa penggemar mengapresiasi pendalaman cerita dan eksplorasi dunia Squid Game yang lebih luas, tetapi tak sedikit yang merasa bahwa intensitas emosional dan ketegangan khas season pertama perlahan memudar.
Kritik paling mencolok datang dari arah naskah yang dinilai melebar ke arah komersialisasi daripada fokus pada kritik sosial yang kuat seperti di musim pertama.
Disinyalir, perubahan arah ini tak lepas dari ambisi menjadikan Squid Game sebagai franchise global ala Hollywood, semacam cinematic universe yang bisa diperluas ke berbagai media dan spin off. Netflix tampaknya ingin meniru kesuksesan Marvel Cinematic Universe (MCU) atau jagat aksi John Wick yang berhasil melahirkan serial-serial turunan dan memperluas narasi ke ranah internasional.
Dari sisi bisnis, ini jelas menggiurkan. Semakin banyak konten, semakin besar potensi cuan. Namun pertanyaannya, apakah semua cerita cocok diubah menjadi semesta sinematik?
Kenyataannya, membangun cinematic universe juga datang dengan konsekuensi. Dari sisi kreatif, ruang eksplorasi menjadi lebih terbatas karena harus mempertimbangkan kesinambungan narasi jangka panjang. Cerita tak lagi bisa bergerak bebas seperti musim pertama yang berdiri kokoh dengan gagasan tunggal.
Dari sisi komersial pun, penonton mulai menunjukkan kejenuhan. Daya tarik Squid Game yang dahulu muncul karena kesegarannya, kini terasa mulai tergerus oleh repetisi dan kalkulasi industri.
Meski Squid Game Season 3 tetap menarik untuk ditonton dan penuh produksi kelas atas, rasanya tak bisa dipungkiri bahwa kejayaan musim pertamanya masih menjadi standar yang sulit ditandingi.
Pertanyaannya kini apakah Squid Game akan terus berkembang menjadi semesta besar yang solid, atau justru tenggelam sebagai franchise yang kehilangan arah?
Apa KLovers sudah nonton Squid Game season 3? Bagaimana menurut KLovers musim ketiga ini? Apa antusias menunggu Squid Game versi Hollywood?