"2023.04.27. Aku mulai nulis buku harian baru. Bin, aku kangen. Aku pernah ingin mengakhiri hidupku karena semuanya terasa begitu sulit, tetapi kemudian aku dengar berita tentangmu. Aku tahu betapa menakutkan dan sepinya keputusan itu lebih dari siapa pun, jadi aku nggak sanggup menanyakan alasannya kepadamu. Tapi kamu tahu nggak, hari itu tiba-tiba aku kangen kamu dengan cara yang aneh. Aku ingin telepon kamu, tetapi pada akhirnya aku nggak bisa. Aku nyesel banget."

"Mungkin aku nggak akan bisa menghentikanmu, tetapi mungkin kamu akan menundanya satu hari lagi. Bagiku, saat hari ini berlalu, besok akan datang. Aku menjalani hari demi hari dengan susah payah. Apa kamu juga kayak itu? Setiap hari, setiap saat, aku begitu tergoda untuk nyusul kamu. Jangan merasa kesepian aku pikir aku sendiri sedang melalui terlalu banyak hal sampai nggak bisa berada di sisimu dan menghiburmu. Kalau kamu merasa kesepian, datang aja ke mimpiku. Aku bakal ada di sisimu dan mendengar semua yang pengin kamu katakan, seperti yang pernah kamu lakukan untukku."

"Sudah begitu lama sejak kita saling kenal sampai kamu dan Chanhee sudah kayak keluarga bagiku, selalu ada di sisiku, sampai aku mungkin menganggapnya sebagai hal yang biasa. Kemudian, ASTRO debut dan kalian menerima begitu banyak cinta, aku jadi lega. Aku memutuskan untuk menunda keputusanku untuk pergi, meski hanya sebentar, karena aku harus melindungi Sua (adik Moon Bin) dan member-member lainnya. Sanha bilang kalau dia akan melindungiku. Dulu, aku paling khawatir sama maknae, tetapi sekarang dia sudah tumbuh jadi sosok yang bisa diandalkan. Melihat Jinwoo (Jinjin) dan Myungjun (MJ) oppa mencoba tersenyum, melihat Dongmin (Cha Eunwoo) hancur, melihat Minhyuk (Rocky) yang begitu muram, membuatku ikut hancur."

"Kenapa harus kamu? Rasanya sudah cukup bagiku merasakan sakit karena depresi. Harusnya aku aja yang pergi, bukan kamu. Aku ingin meratapimu, bersedih untukmu, dan membicarakanmu sepuasnya, tetapi aku takut keberadaanku justru akan mencemarkan kepergianmu. Aku masih takut, bahkan sampai sekarang. Oppaku, sahabatku, Bin kita, kita telah bekerja begitu keras sejak kecil. Dan kupikir, kita hebat banget karena sudah berhasil meraih impian kita."

"Aku kecewa dan muak banget karena aku nggak kunjung membaik, dengan gimana media terus menyerangku dengan tuduhan yang belum terverifikasi, dengan gimana aku masih merasa nggak puas. Ini adalah pekerjaan yang kupilih, jadi aku harus bertanggung jawab atasnya. Aku juga punya keluargaku, yang hanya bergantung padaku, dan para penggemarku. Tapi pasti kamu juga merasakan hal yang sama. Aku bukan satu-satunya yang merasakan sakit sejak pertama kali meraih mimpiku."

"Aku bukan satu-satunya yang nggak bisa mengungkapkan apa pun dan membusuk dalam kesendirian. Kamu mungkin juga mencoba menahan rasa sakit itu hari demi hari. Seharusnya kita bisa saling terbuka, menangis hingga suara kita serak, berteriak kalau kita sedang kesulitan. Tapi sejujurnya, aku masih belum bisa melakukannya. Seharusnya aku mengumpulkan kamu dan anak-anak untuk melakukan itu. Kita nggak pengin bikin khawatir satu sama lain, jadi kita berpura-pura kuat dan baik-baik saja di hadapan satu sama lain, bukan?"

"Beristirahatlah dengan tenang, Bin. Kalau ini adalah jalan yang kamu pilih, ke mana pun itu, aku yakin tempatnya bersinar dan terang. Aku menghormati semua pilihanmu dan akan selalu mendukungmu. Aku menyesal nggak bisa memberimu pujian tanpa henti dan nggak bisa memelukmu. Aku sayang kamu. Sampai jumpa. Tunggu aku. Sahabat dan dongsaeng-mu selama 18 tahun, Kim Sae Ron."