Kapanlagi.com - Akira Toriyama, seorang mangaka jenius, telah mengubah wajah industri manga dan anime dengan karyanya yang fenomenal, Dragon Ball. Dikenal luas sebagai pencipta karakter ikonik, Toriyama lahir pada 5 April 1955 dan telah meninggalkan warisan tak terlupakan setelah meninggal pada 1 Maret 2024. Dari tahun 1984 hingga 1995, Dragon Ball menjadi salah satu seri manga terlaris dan paling berpengaruh di dunia.
Dragon Ball tidak hanya sekadar cerita, tetapi juga sebuah fenomena global. Berawal dari manga yang diserialisasikan di Weekly ShÅnen Jump, kisah ini kemudian diadaptasi menjadi beberapa seri anime yang merajai layar kaca, seperti Dragon Ball, Dragon Ball Z, dan Dragon Ball Super. Popularitasnya yang luar biasa telah mengubah cara pandang dunia terhadap manga dan anime.
Inspirasi di balik Dragon Ball sangat menarik. Toriyama mengambil banyak elemen dari novel klasik Tiongkok, Journey to the West, serta film laga Hong Kong yang dibintangi Bruce Lee dan Jackie Chan. Gaya bertarung dalam Dragon Ball menggabungkan berbagai seni bela diri Asia Timur, menciptakan pertarungan yang dinamis dan menghibur.
Kisah Dragon Ball mengikuti perjalanan Son Goku, dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam pencarian tujuh bola naga yang dapat memanggil naga pengabul permintaan, Goku bertemu banyak teman dan musuh yang membuat petualangannya semakin menarik.
Dragon Ball dipenuhi karakter-karakter ikonik seperti Bulma, Yamcha, dan Oolong. Masing-masing karakter memiliki latar belakang dan kepribadian yang unik, membuat penonton terikat dengan cerita mereka.
Dengan lebih dari 260 juta kopi terjual di seluruh dunia, Dragon Ball menjadi salah satu manga terlaris sepanjang masa. Adaptasi animenya juga sangat sukses, tayang di lebih dari 81 negara dengan jutaan penggemar.
Tidak hanya dikenal karena Dragon Ball, Toriyama juga menciptakan manga lain yang populer, seperti Dr. Slump. Selain itu, ia berperan sebagai perancang karakter untuk video game terkenal seperti Dragon Quest dan Chrono Trigger, memperluas pengaruhnya di industri hiburan.
Tahu nggak sih? Akira Toriyama awalnya pengen ngakhirin Dragon Ball di saga Cell, tapi gara-gara tekanan dari editor, cerita Goku dan kawan-kawan terpaksa lanjut terus! Hal ini diungkap dalam podcast KosoKoso yang tayang pada 22 Februari 2025, di mana tiga mantan editor Dragon BallâKazuhiko Torishima, Yu Kondo, dan Fuyuto Takedaâmembahas kisah di balik layar manga legendaris ini.
Dalam obrolan tersebut, mereka mengonfirmasi kalau Toriyama sebenarnya udah beberapa kali bilang mau menyudahi ceritanya saat saga Cell hampir selesai. Namun, tim editorial merasa Dragon Ball masih bisa berlanjut, dan tekanan untuk melanjutkan cerita semakin kuat.
Takeda termasuk yang mendukung Toriyama untuk mengakhiri cerita. Ia berusaha mencari cara agar beban kerja sang mangaka lebih ringan, namun tetap saja, tekanan dari pihak editorial mengalahkan keinginan Toriyama.
Akhirnya, setelah berbagai pertimbangan, Toriyama dan Takeda sepakat bahwa Dragon Ball harus berakhir setelah saga Majin Buu. Manga ini resmi tamat pada tahun 1995, menandai akhir dari perjalanan panjang yang mengesankan.
Sejak pertama kali muncul, Dragon Ball telah menjadi fenomena global. Dengan total 519 chapter yang dikompilasi dalam 42 volume, manga ini telah terjual lebih dari 160 juta kopi di Jepang dan mencapai angka fantastis 260 juta kopi di seluruh dunia. Adaptasi anime dari Dragon Ball dan Dragon Ball Z pun berhasil meraih sukses besar di Jepang dan luar negeri.
Jadi, meskipun awalnya Toriyama ingin Dragon Ball tamat lebih cepat, tekanan dari editor dan kesuksesan franchise ini membuat ceritanya terus berlanjut. Gimana menurut kalian? Apakah keputusan ini bagus atau seharusnya Dragon Ball beneran tamat di saga Cell?