Kapanlagi.com - One Piece bukan hanya mendominasi dunia melalui serial anime dan manga-nya, tetapi juga melalui deretan film layar lebarnya. Sejak film pertamanya rilis tahun 2000 hingga masa sekarang, setiap judul menawarkan pengalaman menonton yang berbeda-beda. Film-film dari One Piece biasanya bukan menjadi plot utama, melainkan tambahan cerita Luffy dan kru topi jerami yang masih bersinggungan dengan plot utama. Mulai dari kisah penuh aksi, drama emosional, hingga humor khas One Piece, deretan filmnya menuai berbagai tanggapan dari para penggemar.
Dari deretan film One Piece, tidak semuanya dinilai bagus oleh para penggemar. Adegan aksi, narasi, dan visual menjadi kunci utama bagi fans dalam menilai filmnya. Berdasarkan tanggapan dari para penggemar, berikut urutan film One Piece mulai dari yang terburuk hingga terbaik.
Baca berita menarik lainnya di Liputan6.com
Film ketujuh dari One Piece ini mengikuti petualangan Kru Topi Jerami di Mecha Island, sebuah pulau yang penuh dengan teknologi canggih, dengan tujuan untuk berburu harta karun. Namun, kedatangan mereka memicu perseteruan dengan Ratchet, penguasa tiran yang berambisi menaklukan dunia. Film ini sering dianggap film paling buruk karena ceritanya yang kurang kuat, villain-nya tidak berkarakter, serta penggambaran Luffy yang terlalu egois. Ditambah lagi fanservice-nya dinilai terlalu berlebihan.
Film ini merupakan film kedelapan yang merupakan versi ringkas dari arc Alabasta. Ceritanya berfokus pada pertarungan antara Kru Topi Jerami dan Baroque Works. Banyak elemen penting dari cerita asli, seperti Ace dan Marinir yang dipotong lebih singkat. Sebagai film kompilasi, durasinya terlalu singkat sehingga banyak bagian esensial yang hilang. Hal ini membuat para penggemar kecewa dengan film kedelapan ini, meskipun proyek ini menjadi debut dari dubbing Funimation untuk One Piece.
Dalam film kedua One Piece ini, kapal dan perlengkapan Kru Topi Jerami dicuri, memaksakan mereka untuk mengejar para pencuri tersebut. Luffy dan teman-temannya harus berhadapan dengan kelompok Bajak Laut Trump yang menjadikan Clockwork Island sebagai markas dengan menindas penduduknya. Clockword Island punya daya tarik khas petualangan awal One Piece dan beberapa adegan animasinya dinilai cukup bagus untuk film anime tahun 2000an. Namun ceritanya terlalu sederhana sehingga tidak memberikan pengalaman yang benar-benar berkesan.
Film ini pertama ini mengisahkan kru Topi Jerami yang terdesak dengan kondisi keuangan dan mencoba menemukan harta legendaris milik bajak laut Woonan. Namun mereka harus bersaing dengan Bajak Laut Eldoraggo yang jauh lebih berbahaya. Meski ceritanya sederhana dan villain yang kurang kuat, film ini menawarkan sisi emosional melalui kisah Woonan yang mampu membuat ceritanya tetap menyentuh dan menghibur.
Film ketiga ini menempatkan Chopper sebagai pusat cerita ketika ia secara tidak sengaja diangkat menjadi raja oleh sekelompok hewan yang dapat berbicara. Chopper harus melindungi mereka dari seorang pemburu berbahaya yang mengincar harta dari pulau tersebut. Walau sangat mengandalkan Chopper sebagai pemeran utama, film ini tetap menghadirkan aksi dan cerita yang lebih kuat dibandingkan beberapa film awal lainnya.
Film ini hanya berdurasi 30 menit dan ceritanya mengikuti kisah Luffy yang berusaha mendapatkan kembali topinya yang dicuri oleh seekor burung. Pengejaran tersebut membawa Kru Topi Jerami ke berbagai situasi berbahaya, termasuk konflik dengan Marinir. Walaupun film ini pendek dan sederhana, visual 3D-nya cukup memukau dan membawakan narasi yang menghibur namun tetap emosional.
Film ini mencoba untuk melihat arc Drum Kingdom dari sisi lain. Tidak hanya memindahkan timeline ke periode setelah Enies Lobby, film ini juga menambah konflik baru melalui karakter Musshuru, saudara Wapol. Karena arc aslinya tidak terlalu panjang, film ini berhasil menyajikan narasi yang rapi. Perubahan cerita, visual, dan animasi yang indah menjadikannya alternatif yang bagus untuk kisah debut Chopper.
Film kelima ini membawa kru ke Asuka Island, tempat mereka diminta menyegel pedang terkutuk Shichiseiken. Permasalahan semakin memuncak kita Zoro mulai membelot dan mengikuti Saga, sang pengguna pedang terkutuk. Film ini dikenal karena aksi dan animasinya yang memukau, terutama pertarungan Luffy dan Saga. Pendalaman karakter Zoro juga memberi nilai emosional yang membuatnya masuk jajaran film One Piece awal yang paling matang.
Kru Topi Jerami mengikuti Dead End Race, lomba kapal bajak laut yang penuh bahaya. Namun mereka terseret dalam konflik dengan Gasparde dan pemburu hadiah Shuraiya. Sebagai film pertama yang diproduksi sebagai film tunggal penuh, peningkatan kualitas animasi sangat terasa. Ceritanya kuat dan karakter Shuraiya menjadi elemen kuat yang membuat film ini bertahan baik hingga kini.
Film ke-12 ini menghadirkan Zephyr, mantan Admiral yang memimpik kelompok ex-Marinir untuk menghancurkan dunia. Ini merupakan film kedua yang melibatkan Eiichiro Oda secara langsung. Dengan animasi memukai karya sutradara Tatsuya Nagamine dan latar belakang tragis Zephyr, film Z sering disebut sebagai salah satu film One Piece terbaik. Namun terbatasnya pendalaman karakter antagonis sedikit mengurangi kedalaman ceritanya.
Film ini merupakan film ke-14 sekaligus sebagai proyek perayaan 20 tahun One Piece. Film ini mengumpulkan ratusan bajak laut dari seluruh dunia untuk mencari harta karun Roger. Namun itu merupakan jebakan Douglas Bullet, murid Roger yang berniat menghabisi generasi bajak laut saat ini. Stampede mengandalkan aksi yang besar-besaran di atas cerita yang sederhana. Intensitas pertarungan, kehadiran banyak karakter lama, dan skala besar film ini menjadikannya tontonan yang meriah.
Film kesepuluh ini merupakan produksi pertama dengan keterlibatan Eiichiro Oda. Kru harus berhadapan dengan Shiki, rival dari Roger, di pulau berisi hewan-hewan buas misterius. Villain dari film ini dinilai memiliki karakter yang kuat, dan cerita persahabatan para kru juga menjadi salah satu daya tarik. Dipadukan dengan animasi memukau pada zamannya, Strong World menetapkan standar baru untuk film One Piece dan menjadi salah satu favorit para penggemar.
Film ini membawa kru ke Gran Tesoro, kasino raksasa penuh kemewahan yang dikuasai Gild Tesoro, seorang villain flamboyan dengan masa lalu yang tragis. Di balik gemerlap emas dan hiburan, tempat itu ternyata adalah jebakan yang membuat para pengunjung terikat utang dan dikendalikan sepenuhnya oleh Tesoro. Cerita kemudian berubah menjadi aksi heist penuh trik ketika kru berusaha membebaskan diri dari kekuasaan Tesoro. Visual penuh warna, aksi intens, dan karakter baru yang menarik membuat film ini menempati posisi ketiga.
Film ini menghadirkan nuansa paling kelam dalam sejarah One Piece. Awalnya Kru Topi Jerami datang ke pulau Omatsuri untuk berlibur, tetapi perlahan mereka terjebak dalam permainan psikologis yang memecah belah hubungan mereka. Baron Omatsuri, dengan masa lalu yang tragis, menjadi pusat dari misteri yang penuh manipulasi dan ketegangan. Gaya visual khas Mamoru Hosoda membuat film ini terasa berbeda lebih simbolis, suram, dan emosional. Banyak penggemar menganggapnya sebagai film yang paling berani dan paling dalam karena mengeksplorasi sisi gelap dunia One Piece.
One Piece Film: Red menjadi film paling favorit para fans. Cerita berfokus pada pertemuan Luffy denga Uta, teman masa kecilnya yang kini menjadi penyanyi paling terkenal di dunia sekaligus putri Shanks. Pertemuan itu membawa cerita yang jauh lebih emosional ketika Uta menciptakan "dunia ideal" justru berubah menjadi ancaman besar bagi semua orang. Visualnya yang megah dan meriah dengan kombinasi animasi modern dan rangkaian lagu yang menjadi kekuatan utama dari film ini. Karakternya yang penuh luka, ambisi, dan konflik batin menjadi film ini menjadi salah satu yang paling menyentuh dan kuat secara emosional.