'Reformer', Manga Asal Indonesia yang Debut di Web Komik Jepang


Showbiz | Rabu, 3 Juli 2024 19:07

Kapanlagi.com - Jepang memang dikenal sebagai salah satu negara yang dikenal sebagai penghasil komik-komik atau manga. Dan di tahun 2019 lalu, ada salah satu pemuda asal Indonesia yang berhasil mendebutkan manga-nya di web komik Jepang. Manga tersebut berjudul Refeormer.

Mengutip dari Jurnal Otaku, manga Reformer ini akan melakukan debutnya di Web Comic Zenyon. Tentu saja ini menjadi sebuah prestasi yang luar biasa, karena Indonesia punya banyak potensi di bidang seni komik.

1 dari 3 halaman

1. Debut di Jepang

©istimewa

Reformer sendiri merupakan manga karya pemuda asal Gresik, Jawa Timur yang bernama Alex Irzaqi. Ia menjadi komikus Silent Manga Audition ketiga yang debut sebaga mangaka. Pria yang juga anggota Master Class ini turut mengikuti jejak SIDEBURN004 dan Dedy Koerniawan Soesanto yang sebelumnya juga sudah lebih dulu merilis manga di Jepang.

"Saya senang bisa diberi kesempatan untuk menggambar manga dengan seluruh kemampuan saya," ungkap Alex Irzaqi.

2. Karya Lain

©istimewa

Selain Reformer yang kini debut, Alex juga pernah membuat karya yang lain yang juga gak kalah berkualitas. Tahun 2017 silam, Alex pernah mengikuti kompetisi dengan membawa komik one shot yang berjudul Hujan di Tepian Rindu.

Selain itu, di Indonesia sendiri, Alex bersama teman-temannya juga membuat dan menerbitkan sebuah manga berjudul Ragasukma.

3. Cerita Manga Reformer

©istimewa

Sekilas tentang Reformer, manga ini menceritakan tentang antihero brutal bernama Mizuno. Mizuno yang merupakan pensiunan pembunuh bayaran bekerja pada sebuah toko reparasi yang entah kenapa selalu didatangi oleh anak-anak.

Dalam sebuah tugas ke apartemen pelanggannya, Mizuno menyadari sebuah keributan yang berhubungan dengan seorang anak perempuan yang biasa datang ke tokonya. Di sinilah yang membuat Mizuno akhirnya terpaksa untuk kembali ke dalam dunia yang telah lama ia tinggalkan.

Selain itu juga, lewat Reformer ini, Alex Irzaqi dan rekannya, Toshiaki Yamada ingin menunjukkan sisi gelap masyarakat Jepang yang kerap kali terlupakan. Mereka ingin menunjukkan bahwa orang-orang yang kurang beruntung bisa mendapat keadilan.

(kpl/dwn)