Kapanlagi.com - Dunia hiburan Korea Selatan sedang berduka setelah kabar mengejutkan tentang kepergian mendadak aktris berbakat, Kim Sae Ron. Menurut laporan dari media lokal, teman dekatnya mengungkapkan bahwa Kim diduga mengalami henti jantung sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Kepergian yang tiba-tiba ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kondisi kesehatan yang mungkin dialaminya.
Henti jantung adalah kondisi yang sangat serius dan sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung. Padahal, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan penanganannya. Serangan jantung terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke jantung, sementara henti jantung disebabkan oleh gangguan pada sistem kelistrikan yang mengatur detak jantung.
Karena sifatnya yang mendadak dan dapat mengancam nyawa, sangat penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri henti jantung dan memahami perbedaannya dengan serangan jantung. Dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Senin (17/2/2025), berikut penjelasan lengkapnya.
Henti jantung atau sudden cardiac arrest adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba akibat gangguan listrik pada jantung. Gangguan ini menyebabkan jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak dan organ vital lainnya. Jika tidak ditangani dalam hitungan menit, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Penyebab utama henti jantung:
Henti jantung sering kali terjadi tanpa peringatan dan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk individu yang sebelumnya tampak sehat.
Henti jantung sering kali terjadi secara mendadak, tetapi beberapa tanda peringatan bisa muncul sebelum kejadian. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
Jika seseorang mengalami tanda-tanda tersebut, pertolongan medis harus segera diberikan. CPR (Resusitasi Jantung Paru) dan penggunaan defibrilator otomatis (AED) bisa menyelamatkan nyawa sebelum tenaga medis tiba.
Meskipun sama-sama berhubungan dengan jantung, henti jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda.
Serangan jantung bisa meningkatkan risiko henti jantung, tetapi tidak semua serangan jantung berujung pada henti jantung.
Karena henti jantung bisa terjadi tanpa peringatan, pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari risiko ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
Jika seseorang memiliki risiko tinggi mengalami henti jantung, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan alat pacu jantung atau defibrillator implan untuk menjaga detak jantung tetap stabil.
Jika Anda menemukan seseorang yang tiba-tiba pingsan dan tidak merespons, lakukan langkah berikut:
Tindakan cepat dalam beberapa menit pertama bisa menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kemungkinan korban untuk bertahan hidup.
Jika mendapat pertolongan cepat, penderita bisa bertahan dan menjalani perawatan untuk mencegah kejadian berulang.
Ya, serangan jantung bisa memicu gangguan irama jantung yang menyebabkan henti jantung.
Ya, dengan gaya hidup sehat, kontrol rutin ke dokter, dan pengelolaan stres yang baik.
Orang tersebut akan pingsan, tidak bernapas, dan tidak memiliki denyut nadi.