Sebelum membawakan lagunya, Sal menyapa para penonton dan mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme mereka. Ia mengapresiasi energi luar biasa yang diberikan oleh puluhan ribu orang yang hadir malam itu.

Pencahayaan panggung semakin mendukung suasana haru. Lampu-lampu redup dengan warna hangat membuat penampilan Sal terasa semakin emosional. Setiap kata dalam liriknya terasa lebih dalam, menusuk hati para pendengar.

Sejak awal penampilannya pukul 20.15 WIB, Sal sudah disambut meriah. Ia membuka pertunjukan dengan Semua Lagu Cinta dan Di Mana Alamatmu Sekarang, dua lagu yang penuh makna.

Sebelum menyanyikan Di Mana Alamatmu Sekarang, ia sempat berbagi cerita tentang kisah cinta yang masih membekas di pikirannya. Hal ini membuat banyak penonton terhubung dengan perasaan yang ia ungkapkan lewat musiknya.

Salah satu momen paling spesial terjadi saat ia berduet dengan Nadin Amizah dalam Amin Paling Serius. Sal mengajak penonton menyalakan lampu flash ponsel mereka, menciptakan pemandangan yang indah di tengah lautan manusia.

Selain itu, ia juga menyebut beberapa daerah asal penonton, seperti Depok, Jakarta Timur, Bekasi, dan Bandung. Interaksinya yang hangat membuat suasana semakin akrab.

Ia juga membawakan lagu-lagu dari album keduanya, Markers and Such Pens Flashdisks, termasuk Yasudah yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan.

Kolaborasinya dengan Teddy Aditya dan Matter Mos dalam Foto Kita Blur pun menjadi salah satu sorotan. Sebelum lanjut ke lagu berikutnya, Sal meminta izin untuk minum sebentar, yang langsung disambut tawa oleh penonton.

Penampilannya semakin seru saat membawakan Besok Kita Pergi Makan, di mana ia bercanda dengan penonton soal menu buka puasa mereka. Lagu tersebut menciptakan suasana yang lebih santai setelah rangkaian lagu penuh emosi sebelumnya.

Setelah membawakan Dalam Diam sebagai lagu terakhir, Sal kembali mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Malam itu, ia bukan hanya bernyanyi, tapi juga menciptakan kenangan yang akan selalu diingat oleh para penggemarnya.