Relate Banget! Kisah di Balik Lagu "Percuma" yang Dinyanyikan Betrand Peto dan Anggis

Duet Betrand Peto dan Anggis lewat lagu "Percuma" sukses menyita perhatian publik. Lagu bertema perpisahan ini tak hanya menyentuh karena lirik dan aransemen pop ballad-nya, tetapi juga karena kedekatan emosional kedua penyanyinya terhadap isi lagu. Dalam program KLshow yang tayang belum lama ini di KapanLagi.com, Betrand dan Anggis mengungkap cerita di balik proses kreatif dan pengalaman pribadi yang membuat lagu ini terasa begitu relate.

Anggis mengungkap bahwa dirinya pernah mengalami hubungan yang serupa dengan isi lagu "Percuma". Ia mengaku sengaja membuka kembali kenangan lama agar bisa membawakan lagu tersebut dengan penuh penghayatan. "Aku kayak re-call semua momen yang pernah aku alami untuk mendapatkan sedihnya lagi. Tapi kan dulu, sekarang aku happy. Life must go on," ujarnya.

Baca berita Betrand Peto lainnya di Liputan6.com.

Foto 1 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Sementara itu, Betrand menjelaskan bahwa meski secara personal tidak mengalami cerita seperti dalam lagu, ia merasa sangat terbantu karena genre pop ballad sudah sangat familiar baginya. Hal ini membuat proses bernyanyi terasa lebih natural. Namun, tantangan tetap ada dalam proses rekaman karena perbedaan karakter vokal antara dirinya dan Anggis. Ia menyebut bahwa perlu beberapa kali penyesuaian nada agar suara keduanya bisa harmonis. Bahkan, proses rekaman sempat dilakukan dua kali dalam sehari demi mendapatkan hasil terbaik.

Foto 2 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Kolaborasi mereka berawal dari inisiatif Betrand. Ia mengungkap bahwa dirinya lah yang pertama kali mengajukan ide untuk berduet dengan Anggis. Pertemuan mereka terjadi secara tidak sengaja saat keduanya mengikuti sesi workshop di studio label yang sama. Dari sana, Betrand mulai mengenal karakter suara dan kepribadian Anggis, dan langsung merasa cocok. "Aku lihat Kak Anggis ternyata orangnya asik. Terus suaranya juga bagus. Wah, senyum deh," kenangnya sambil tertawa.

Foto 3 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Beberapa waktu kemudian, saat produser menanyakan siapa penyanyi perempuan yang ingin ia ajak duet, Betrand tanpa ragu menyebut nama Anggis sebagai pilihan pertamanya. Selain itu, ia juga mempertimbangkan Nabila sebagai partner duet di proyek berikutnya. Namun untuk lagu "Percuma", ia ingin fokus mengembangkan kolaborasi dengan Anggis terlebih dahulu.

Foto 4 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Menariknya, awalnya Betrand dan Anggis berniat menulis sendiri lirik untuk lagu ini. Mereka menjalani beberapa sesi workshop bersama, namun sempat kesulitan menemukan arah yang tepat. Akhirnya, produser mereka, Uncle Sefri, mengusulkan agar lirik lagu ditulis oleh penyanyi sekaligus penulis lagu berbakat, Mahalini. Keduanya menyetujui dengan senang hati, karena merasa lirik yang diberikan sangat pas dengan konsep yang mereka inginkan.

Foto 5 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Tak hanya Mahalini, Kamga juga terlibat dalam proses kreatif lagu ini. Kehadiran Kamga menambah kekuatan pada struktur dan emosi lagu, memberikan kedalaman pada setiap bait yang dinyanyikan. Meski Betrand dan Anggis tidak menulis lirik secara langsung, mereka tetap memberi warna dengan cara masing-masing dalam interpretasi vokal dan pembagian part lagu.

Foto 6 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Salah satu tantangan terbesar dalam proses rekaman adalah menemukan nada tengah yang nyaman untuk kedua vokal. Karakter suara Anggis sebagai penyanyi perempuan dengan range tinggi, dan suara Betrand yang telah berubah sebagai penyanyi pria, membuat mereka harus berkompromi dalam menentukan nada yang pas. Proses ini menjadi bagian penting dari kerja sama mereka dan membuat hasil akhirnya terdengar begitu solid.

Foto 7 dari 7
KapanLagi.com®/Adrian Utama Putra

Lagu "Percuma" akhirnya menjadi lebih dari sekadar lagu galau. Di balik lirik dan melodi yang menyayat, terdapat kisah tentang inisiatif, kolaborasi, dan proses panjang penuh kompromi. Kolaborasi Betrand Peto dan Anggis membuktikan bahwa dengan keseriusan dan chemistry yang kuat, sebuah lagu bisa menjadi sangat personal namun tetap relevan untuk banyak orang.

Read More

Load More