Kapanlagi.com - Industri perfilman Tanah Air kembali menggeliat dengan hadirnya proyek segar yang diperkenalkan di Yogyakarta. Ajang bergengsi JAFF Market 2025 yang digelar pada Sabtu (30/11/2025) menjadi saksi peluncuran proyek film bertajuk SITI VAMPIRE.
Kehadiran proyek ini langsung menyita perhatian para pengunjung dan pelaku industri yang memadati area pameran. Baca berita lainnya seputar JAFF di Liputan6.com.
Film ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara tiga pihak besar, yakni rumah produksi Bahagia Tanpa Drama, platform hiburan Viddsee, dan Mahaka Pictures.
Sinergi ini menandakan langkah serius dalam menghadirkan tontonan berkualitas yang tidak hanya menyasar pasar lokal, tetapi juga potensial untuk ranah internasional.
Sesi perkenalan di panggung utama berlangsung sangat meriah dengan kehadiran para petinggi di balik layar. Ho Jia Jian selaku CEO Viddsee dan Kenny Png sebagai Chief Content Officer tampak antusias memaparkan visi mereka.
Kehadiran mereka didampingi oleh Celerina Judisari, produser film ini yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Tidak hanya dari sisi bisnis, diskusi kreatif juga menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Penulis skenario kenamaan Titien Wattimena dan sutradara berbakat Rahabi Mandra turut hadir memperkaya pembahasan. Keduanya membedah kedalaman cerita yang akan disuguhkan kepada penonton Indonesia.
Dalam sesi bincang-bincang tersebut, tim kreatif memaparkan bahwa SITI VAMPIRE merupakan adaptasi dari film pendek Viddsee yang telah menuai kesuksesan sebelumnya. Proses alih wahana ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menjaga esensi cerita aslinya namun tetap relevan dengan format layar lebar.
Karakter Siti dalam film ini digambarkan dengan sangat unik dan berbeda dari stereotip vampir pada umumnya. Ia dideskripsikan sebagai sosok vampir yang lugu dan tengah dalam perjalanan mencari jati diri. Premis yang menggelitik ini diharapkan mampu memberikan warna baru dalam genre horor-komedi di Indonesia.
Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu audiens adalah peluncuran merchandise resmi. Tim produksi memamerkan kaos eksklusif dengan ilustrasi karakter Siti yang ikonik. Langkah ini menegaskan keseriusan penggarapan visual dan artistik dari proyek tersebut.
Kehadiran merchandise ini bukan sekadar gimik pemasaran semata. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa SITI VAMPIRE dipersiapkan bukan hanya sebagai sebuah judul film, melainkan sebagai Intellectual Property (IP) yang matang. IP ini dirancang untuk bisa berkembang ke berbagai lini bisnis kreatif dan komersial lainnya.
Respons pengunjung terhadap peluncuran merchandise tersebut terbilang sangat positif. Hal ini menjadi indikator awal yang baik mengenai potensi keterlibatan publik terhadap karakter dan dunia yang dibangun dalam film ini. Koneksi antara penonton dan karakter sudah mulai terbangun bahkan sebelum filmnya tayang.
Partisipasi SITI VAMPIRE di JAFF Market 2025 semakin memperkaya daftar IP lokal yang sedang naik daun. Proyek ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas, baik bagi investor, distributor, maupun mitra produksi dari dalam dan luar negeri untuk bersama-sama memajukan ekosistem perfilman nasional.
Apa itu film SITI VAMPIRE?
Film SITI VAMPIRE adalah film layar lebar bergenre komedi dengan sentuhan supernatural modern dan drama emosional, diadaptasi dari serial pendek populer Viddsee yang mengisahkan Siti yang menjadi vampir.
Siapa saja tim produksi di balik film SITI VAMPIRE?
Film SITI VAMPIRE disutradarai oleh Rahabi Mandra, skenarionya ditulis Titien Wattimena, dengan produser Celerina Judisari (Mahaka Pictures), Kenny Png, dan Ho Jia Jian (Viddsee).