Kapanlagi.com - Ditulis oleh Nurulia Januaristy Putri
Satu lagi prestasi membanggakan dari karya tanah air. Film pendek berjudul BASRI AND SALMA IN A NEVER-ENDING COMEDY karya Khozy Rizal berhasil masuk kompetisi Festival Film Cannes 2023 dan tembus ke dalam Kompetisi Film Pendek Terbaik sebagai satu-satunya film pendek asal Asia.
Festival Film Cannes merupakan festival film internasional tahunan bergengsi yang menampilkan film-film baru dari berbagai genre dari seluruh dunia. Pada tahun 2023 ini, akan dilaksanakan Festival Film Cannes ke-76 pada 16 - 27 Mei 2023 mendatang.
Khozy Rizal di akun Instagram pribadinya pada 26 April 2023 mengungkapkan kebahagian dan kebanggaan atas karyanya. âAkhirnya saya bisa mengungkapkannya dengan lantang. Dengan bangga saya umumkan bahwa film pendek kami, BASRI & SALMA IN A NEVER-ENDING COMEDY, akan tayang perdana di dunia dalam Kompetisi Film Pendek pada Festival Film Cannes ke-76. Rasa cinta dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan untuk semua pemain dan kru dari Makassar atas dedikasinya yang luar biasa dan juga untuk semua orang yang telah membantu film ini,â tulisnya.
BASRI AND SALMA IN A NEVER-ENDING COMEDYÂ melewati perjalanan panjang sebelum bisa sampai pada posisi ini. Film ini bersaing dengan 4288 film dari seluruh dunia sebelum akhirnya disaring menjadi 11 film yang nantinya akan kembali bersaing memperebutkan penghargaan Palme dâOr.
Keberhasilan film yang berhasil menembus masuk jajaran Kompetisi Film Pendek Festival Film Cannes 2023 menjadi kebanggaan tersendiri bagi karya anak bangsa. Menjadi satu-satunya film pendek asal Asia yang berhasil dalam Festival Film Cannes ke-76 menambah sejarah panjang bagi dunia perfilman Indonesia.
BASRI AND SALMA IN A NEVER-ENDING COMEDY menceritakan tentang sepasang suami-istri yang sudah memikah selama 5 tahun lamanya. Keduanya punya usaha odong-odong keliling. Hari-hari pasangan suami-istri ini dihabiskan dengan menghibur dan merawat anak-anak, walaupun mereka sendiri belum memiliki anak.
Kondisi yang belum dikaruniai buah hati dan budaya Indonesia yang kepo tentang kehidupan rumah tangga orang membuat mereka sering mendapatkan komentar dari kerabat yang suka ikut campur. Pasangan ini mencoba menjelaskan mengapa rumah tangga mereka belum dikaruniai buah hati.