Film yang Cocok Buat Kamu di Usia Jelang 30 Tahun untuk Refleksi Diri dan Hiburan


Film Internasional | Sabtu, 14 Juni 2025 10:10
Editor : Lailatul Faizah

Kapanlagi.com - Usia jelang 30 tahun sering kali menjadi titik krusial dalam hidup seseorang. Di fase ini, banyak orang mulai mempertanyakan keputusan masa lalu, meragukan pilihan karier, dan memikirkan kembali tujuan hidup mereka. Untuk sebagian orang, film bisa menjadi cara reflektif untuk memahami perubahan ini-terutama film yang menggambarkan kegelisahan, harapan, dan kebimbangan khas usia 20-an akhir.

Artikel ini akan membahas film yang cocok buat kamu di usia jelang 30 tahun, yang menggambarkan dengan jujur bagaimana rasanya hidup dalam ketidakpastian dan tekanan sosial. Setiap film dalam daftar ini bisa menjadi cermin atau bahkan pelipur lara untuk kamu yang tengah menghadapi pertanyaan besar dalam hidup. Simak ulasan lengkapnya dalam daftar berikut yang disusun secara tematik dan emosional.

1 dari 3 halaman

1. The Worst Person in the World: Untuk Kamu yang Masih Mencari Jati Diri

(Image: primevideo.com)

Film ini mengikuti perjalanan Julie, seorang wanita berusia akhir 20-an yang merasa terombang-ambing dalam menentukan apa yang benar-benar ia inginkan dalam hidup. Ia berpindah-pindah pekerjaan, hubungan, dan bahkan impian, sambil mencoba menemukan versi dirinya yang paling otentik. Ceritanya menggambarkan kegelisahan yang kerap muncul saat usia 30 semakin dekat, ketika semua orang tampak sudah menemukan jalannya-kecuali diri sendiri.

Dengan latar kehidupan modern di Oslo, film ini menunjukkan bagaimana pilihan hidup bisa begitu memusingkan namun juga membebaskan. Gaya naratif yang terbagi dalam bab-bab membuat penonton merasakan langsung lika-liku emosional yang dialami karakter utama. Lewat potret yang sangat manusiawi, film ini membuat kita merasa bahwa tidak apa-apa untuk belum tahu segalanya sekarang.

2 dari 4 halaman

2. Tick, Tick... Boom!: Ketika Waktu Terasa Mepet dan Hidup Tak Kunjung Stabil

(Image: netflix.com)

Film musikal ini menceritakan kisah nyata Jonathan Larson, seorang penulis lagu yang tengah berjuang mengejar mimpinya sebelum ulang tahunnya yang ke-30. Ia merasa waktu terus berjalan sementara kesuksesan belum juga menghampirinya, dan tekanan dari lingkungan sekitar pun makin besar. Ketakutan bahwa semua usaha akan sia-sia menjadi tema utama yang sangat akrab bagi banyak orang di usia yang sama.

Melalui iringan musik dan lirik yang emosional, film ini menggambarkan konflik antara idealisme dan realitas hidup. Penonton diajak masuk ke dalam pikiran seseorang yang tidak bisa berhenti menciptakan, meskipun dunia terus meragukannya. Ini adalah film yang menyentuh siapa pun yang pernah merasa terjebak antara mimpi besar dan hidup yang terus bergerak.

3 dari 4 halaman

3. Good Will Hunting: Saat Harus Berdamai dengan Masa Lalu untuk Bisa Melangkah

(Image: netflix.com)

Will Hunting adalah seorang jenius muda yang bekerja sebagai petugas kebersihan dan menyembunyikan bakat luar biasanya karena masa lalu yang kelam. Film ini memperlihatkan perjuangan Will dalam menerima bantuan, menghadapi trauma, dan mulai percaya bahwa dirinya layak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Di usia menjelang 30 tahun, tema ini sangat relevan—soal bagaimana kita berdamai dengan masa lalu agar bisa melangkah ke masa depan.

Kisahnya juga menyentuh sisi emosional tentang hubungan, baik dengan sahabat, mentor, maupun pasangan. Film ini menunjukkan pentingnya keberanian untuk berubah dan tumbuh meskipun itu berarti membuka luka yang selama ini disembunyikan. Good Will Hunting adalah pengingat bahwa proses penyembuhan dan pengembangan diri tidak pernah datang terlambat.

(kpl/lfz)