Kapanlagi.com - Banyak produksi film yang mengadaptasi buku dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah pertimbangan risiko. Buku yang populer akan lebih cepat untuk menggaet penonton. Alur cerita yang lebih familiar akan lebih mudah diterima publik daripada mengembangkan cerita dari rumah produksi itu sendiri. Terlebih jika buku populer sudah memiliki klub penggemar dan terus berkembang. Rumah produksi film jadi lebih mudah menentukan target penonton mereka.
Selain itu, tak jarang para penggemar buku populer ingin menyaksikan live-action dengan CGI kualitas bagus. Sehingga bukan sesuatu yang baru jika film banyak mengadaptasi buku dari bagian produksi mereka. Apa saja sih film-film yang mengadaptasi buku-buku populer? Simak ulasannya berikut!
Di film, ada beberapa detail yang berbeda dengan bukunya. Salah satunya adalah lokasi film yang berfokus di New York padahal dalam bukunya bertempat di London. Kedua, peran para detektif dalam film ini. Jika dalam buku, ada dua detektif (RIley dan Gaskill), di filmnya hanya Riley yang menangani kasus hilangnya Megan. Ketiga, karakter suami Megan, Scott di film sedikit berubah dari penggambarannya dalam buku. Scott merupakan suami yang abusive tampaknya dalam film karakternya berubah menjadi lelaki yang sedikit halus.Â
Â
Â
Film ini berhasil mendulang kesuksesan sebesar 350 juta dolar atau sekitar Rp 4 miliar. Bahkan, karya David Fincher ini puncaki box office selama dua minggu berturut-turut. Meskipun menyabet banyak keuntungan, film ini memang tak pernah berhenti dibandingkan dengan bukunya. Beberapa substansi dalam buku berubah saat diangkat ke layar lebar. Salah satunya adalah, keterlibatan orangtua Amy di film terbilang lebih sedikit dibandingkan dalam buku. Orangtua Amy, especially Ibunya mengalami beberapa kali keguguran sebelum melahirkan Amy. Kekecewaan dan kesedihan orangtua Amy seharusnya ditayangkan dalam film karena memiliki latar belakang yang penting tentang pembentukan karakter Amy.Â
Â
Â
Perbedaan cerita dalam buku dan film memang terasa jika kalian sama-sama penggemar berat Louisa May Alcott ataupun penikmat film garapan Greta Gerwig. Sebut saja pada bagian saat Laurie jatuh cinta dengan Amy. Dalam buku, kejutan tentang kenyataan ini berada di penghujung halaman. Namun dalam film, sang sutradara tampaknya ingin menggambarkan perjalanan cinta Laurie dan Amy pelan-pelan sejak Amy pindah ke Paris.
Meskipun banyak yang bilang novel memiliki kualitas lebih baik daripada saat diangkat ke layar lebar. Namun, bukan tidak mungkin banyak juga film yang dapat membawa angin segar bagi kalian. Cut your worries, ayo nonton bareng-bareng dan rasakan sensasi baru saat menonton film adaptasi novel. Selamat menonton!
Ditulis oleh Adelia Dewi Masita
Â
Â