Ada yang Populer, Ternyata Ini Film-Film dengan Kerugian Besar

DCEU (DC Extended Universe) bisa dibilang telah menghadapi kemunduran sejak lama. Perubahan besar terjadi setelah James Gunn dan Peter Safran mengambil alih DC Studios untuk meremajakan waralaba ini. BLACK ADAM yang dirilis pada Oktober 2022, menjadi salah satu film dengan kerugian besar.

Dwayne Johnson, yang memerankan karakter utama, berusaha keras untuk membuat film ini sukses, tetapi hasilnya tidak memadai. Walaupun film ini berhasil meraih pendapatan sebesar USD391 juta dari biaya produksi sekitar USD190 juta hingga USD260 juta, film ini tetap dianggap merugi jika dihitung bersama biaya pemasaran yang tidak terhitung.

Selanjutnya, ada film dengan kerugian besar yang berjudul LIGHTYEAR. Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada perilisan film, terutama pada studio Pixar yang memutuskan untuk menayangkan beberapa filmnya langsung di Disney+.

LIGHTYEAR, spin-off dari TOY STORY yang dibintangi oleh Chris Evans menjadi film Pixar pertama yang dirilis di bioskop setelah Onward pada tahun 2020. Meski film ini sukses secara finansial, meraih USD226 juta dari biaya produksi USD200 juta, hasil ini tidak cukup untuk memenuhi harapan Disney. Faktor marketing yang minim dan kontroversi terkait pengisi suara Buzz Lightyear, yang digantikan oleh Chris Evans, disebut menjadi sebab film ini gagal mencatatkan keuntungan besar.

Film dengan kerugian besar selanjutnya berjudul MORBIUS. Film superhero yang dibintangi Jared Leto ini menjadi salah satu yang paling dihindari pada tahun 2022 karena ulasan buruk dari kritikus dan penonton. Dengan hanya meraih 15 persen di Rotten Tomatoes dan 35 persen di Metacritic, film ini tak mampu bersaing di box office.

Berinvestasi USD83 juta untuk biaya produksi, MORBIUS hanya menghasilkan USD167,5 juta secara global. Meskipun pada awalnya memiliki potensi untuk sukses, film ini akhirnya dianggap merugi besar oleh Sony karena ulasan negatif yang terus mengalir.

THE UNBEARABLE WEIGHT OF MASSIVE TALENT ternyata juga dianggap sebagai film dengan kerugian besar. Film ini sebenarnya mempertemukan Nicolas Cage dengan Pedro Pascal dalam sebuah cerita yang menarik. Cage berperan sebagai dirinya sendiri yang bekerja untuk CIA. Meskipun mendapat ulasan yang cukup positif, film ini tidak memenuhi ekspektasi box office.

Dengan biaya produksi sekitar USD30 juta, film ini hanya meraup USD29,1 juta, hampir mendekati breakeven. Meski Nicholas Cage disukai banyak penggemar, film ini gagal menghidupkan ekspektasi dan menjadi salah satu film yang mengecewakan pada tahun tersebut.

Bicara soal film dengan kerugian besar, AMSTERDAM jadi salah satunya, Film yang dibintangi oleh Christian Bale, Margot Robbie, dan John David Washington ini seharusnya bisa sukses. Namun, ulasan negatif dan persaingan ketat di box office membuat film ini gagal besar.

Biaya produksi yang mencapai USD80 juta tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh, hanya USD31,2 juta. Meskipun memiliki potensi besar, AMSTERDAM bisa dibilang menjadi salah satu kegagalan besar di tahun tersebut.

Masih ada lagi film dengan kerugian besar. Film berjudul BROS ini menampilkan komedi romantis pasangan gay sebagai tokoh utama. Meski secara cerita bisa dianggap sebagai terobosan dalam industri, film ini gagal di box office karena hanya meraup USD14,8 juta dari biaya produksi sebesar USD22 juta.

Meskipun mendapat ulasan positif dari kritikus, kegagalan film ini banyak dikaitkan dengan tema hubungan sesama jenis, yang dianggap sebagian orang sebagai faktor penyebab utamanya. Billy Eichner, salah satu pemain utama, mengungkapkan di Twitter bahwa kegagalan BROS mungkin dipengaruhi oleh stigma tersebut, meskipun film ini mendapat sambutan baik dari kalangan profesional.

Nah, itulah film-film dengan kerugian besar. Mulai ikuti artikel tentang film lainnya yuk, KLovers! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?