Kapanlagi.com - Para artis Indonesia tak luput dari persoalan penipuan, bahkan oleh orang yang paling mereka percayai, yaitu manajer mereka sendiri. Penipuan oleh manajer ini menyebabkan sejumlah artis mengalami kerugian yang besar, hingga ada yang membawa masalah ini ke ranah hukum. Sebagian memilih jalur kekeluargaan, namun banyak pula yang merasa harus bertindak tegas agar tidak terulang.
Beberapa artis seperti Fuji, Pak Tarno, hingga Denny Sumargo pernah mengalami pengkhianatan ini, dengan modus yang bervariasi namun selalu mengarah pada penggelapan dana. Berikut adalah kronologi setiap kasus yang dialami para artis ini:
Fuji, artis muda yang sedang naik daun, mengalami kerugian besar akibat dicurangi oleh manajernya sendiri. Kejadian ini bermula dari kepercayaan penuh yang diberikan Fuji kepada sang manajer, hingga ia rela menyerahkan semua penghasilan endorsement ke rekening pribadi manajernya. Namun, di balik layar, sang manajer ternyata telah membuat rekening baru untuk mengalihkan dana tersebut.
Merasa dikhianati dan kecewa, Fuji memutuskan untuk melaporkan mantan manajernya itu ke pihak berwajib. Tindakan ini menjadi pelajaran bagi Fuji agar lebih berhati-hati dalam memilih orang kepercayaan, terutama dalam mengelola keuangan.
Komedian legendaris Pak Tarno juga menjadi korban penipuan oleh manajernya. Bahkan, ia mengalami hal ini sebanyak dua kali. Menurut pengakuannya di acara âRumpi No Secretâ, Pak Tarno pernah menginvestasikan dana untuk usaha warnet yang diinisiasi oleh sang manajer, namun usaha itu tidak memberikan keuntungan apapun.
Pak Tarno menambahkan, sang manajer juga pernah meminjam uang senilai Rp100 juta untuk keperluan DP mobil, namun kemudian hilang tanpa kabar. Kasus ini membuat Pak Tarno lebih berhati-hati dalam mempercayai orang, terutama ketika menyangkut masalah keuangan.
Denny Sumargo, seorang aktor sekaligus content creator, pernah mengalami kerugian besar akibat ulah manajernya sendiri yang berinisial DA. Pada 30 September 2021, Denny melaporkan DA ke Polda Metro Jaya atas kasus penggelapan dana yang merugikan dirinya hingga Rp700 juta.
Menurut Denny, DA diduga memalsukan kontrak endorsement atas nama Densu Management dan tidak pernah melaporkan detail kontrak secara transparan. Meskipun menganggap DA sebagai keluarga, Denny merasa perlu menempuh jalur hukum untuk memberikan efek jera.
Penyanyi Andien juga mengalami nasib serupa saat manajernya, yang juga merupakan mantan pacarnya, Andika Monoarfa, menggelapkan dana hingga Rp200 juta.
Pada 22 Februari 2008, Andien melaporkan Andika ke Polda Metro Jaya atas kasus tersebut. Meski akhirnya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan, peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi Andien tentang manajemen keuangan dan profesionalisme.
Band Vierratale tidak ketinggalan dalam daftar artis yang ditipu manajer. Pada Juli 2017, sang manajer menggelapkan honor manggung mereka senilai ratusan juta rupiah. Kevin Aprilio, salah satu anggota band, menjelaskan bahwa sang manajer tergoda untuk menutup kerugian investasi yang dialaminya sendiri.
Meski sempat terguncang, Vierratale memilih menyelesaikan masalah ini secara damai setelah sang manajer menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan dana tersebut.
Pada Juli 2017, aktris Nina Zatulini mengungkapkan di Insta Story-nya bahwa ia mengalami kerugian setelah manajernya meminjam uang dalam jumlah besar namun tak kunjung mengembalikannya. Sebelum membawa masalah ini ke publik, Nina sempat mencoba menyelesaikannya secara kekeluargaan, namun tidak mendapat tanggapan dari sang manajer.
Akhirnya, setelah diungkap ke publik, manajer tersebut mengembalikan uang Nina meski tidak sepenuhnya. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Nina agar lebih waspada dalam memilih manajer.
Aktor Gading Marten juga pernah mengalami penggelapan dana sebesar Rp250 juta oleh manajernya sendiri pada Maret 2013. Gading melaporkan mantan manajernya ke Polda Metro Jaya, dan ia mengaku trauma serta lebih berhati-hati dalam masalah keuangan.
âMasalah uang ini kan sensitif ya. Tapi dari sini, saya belajar, harus ada hitam di atas putih untuk setiap pekerjaan,â ujarnya kepada media, menunjukkan betapa pentingnya memiliki bukti tertulis dalam setiap transaksi.
Banyak artis ditipu oleh manajer karena mereka terlalu percaya, bahkan hingga menyerahkan kendali penuh atas keuangan dan pengaturan pekerjaan. Kepercayaan ini dimanfaatkan oleh manajer untuk mengambil keuntungan pribadi.
Beberapa artis memilih jalur hukum untuk memberi efek jera, sementara yang lain menyelesaikan secara kekeluargaan jika manajer menunjukkan itikad baik untuk mengganti kerugian.
Kasus ini mengajarkan para artis untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan, memilih orang kepercayaan, dan selalu memastikan adanya kesepakatan hitam di atas putih untuk menjaga keamanan finansial mereka.
Apa pendapat KLOvers tentang hal ini? Yuk, tulis di kolom komentar! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?