Kapanlagi.com - Film A BUSINESS PROPOSAL versi Indonesia menjadi perbincangan hangat setelah mendapat banyak kritik dari netizen. Bahkan, sebelum film ini resmi tayang, sudah ada seruan boikot yang ramai di media sosial. Kontroversi ini berawal dari pernyataan salah satu aktor utamanya, Abidzar Al Ghifari, yang dianggap tidak menghargai sumber materi asli.
Sebagai pemeran utama, Ariel Tatum akhirnya buka suara terkait polemik yang terjadi. Ia mengaku sedih melihat banyak orang yang langsung menolak film ini tanpa memberi kesempatan untuk menontonnya terlebih dahulu. Menurutnya, situasi ini cukup disayangkan, mengingat semua pemain dan kru telah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dalam produksi film ini.
Dalam sebuah wawancara di YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Ariel menyampaikan bahwa ia menerima semua kritik yang datang. Namun, ia berharap agar film ini dapat dinilai secara objektif setelah ditonton, bukan hanya berdasarkan prasangka.
Ariel Tatum mengungkapkan kesedihannya terhadap seruan boikot yang menimpa film A BUSINESS PROPOSAL Indonesia. Ia merasa bahwa banyak orang langsung menghakimi film ini tanpa memberi kesempatan untuk membuktikan kualitasnya.
"Ya, suatu hal yang aku sayangkan. Sedihnya kayak, jadi banyak teman-teman yang tidak memberikan kesempatan film ini, bahkan sebelum filmnya tayang dan mereka memutuskan untuk gak mau menonton," ujar Ariel dalam wawancara bersama Denny Sumargo.
Menurutnya, setiap orang berhak memiliki pendapat, tetapi lebih baik jika pendapat itu dibentuk setelah menonton filmnya. Ariel percaya bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya.
Di balik kontroversi yang terjadi, Ariel menegaskan bahwa seluruh tim yang terlibat dalam film A BUSINESS PROPOSAL Indonesia telah bekerja keras untuk menghasilkan karya yang maksimal. Baginya, hal terpenting adalah memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.
"Kita sebagai manusia yang bisa kita kendalikan hanya yang penting aku dan teman-teman (para pemain dan kru yang bertugas) sudah mengupayakan segala hal yang kita bisa semaksimal mungkin," ungkapnya.
Ariel juga menyampaikan bahwa hasil akhir sebuah film tidak sepenuhnya berada dalam kendali para pemain dan kru, sehingga ia lebih memilih untuk fokus pada hal-hal yang bisa mereka upayakan.
Selain kritik terhadap filmnya, Ariel juga menanggapi komentar netizen yang menyebut chemistry antara dirinya dan Abidzar Al Ghifari kurang cocok. Beberapa penonton merasa ada jarak yang cukup besar dalam interaksi mereka di layar.
Menanggapi hal ini, Ariel berpendapat bahwa kemungkinan besar perbedaan usia menjadi faktor yang memengaruhi pandangan penonton. "Kalau itu, kan memang karena kita ada age gap yang cukup besar. Aku lebih tua dari Abidzar. Terus kayak memang, ya, gitulah netizen suka compare dengan cast aslinya dari Korea," jelasnya.
Namun, ia tetap menghormati opini netizen dan memahami bahwa perbandingan dengan versi aslinya tidak dapat dihindari.
Seruan boikot terhadap A Business Proposal Indonesia muncul setelah pernyataan Abidzar Al Ghifari dalam sebuah wawancara promosi. Ia mengaku tidak menonton drama Korea A BUSINESS PROPOSAL sebelum menerima perannya sebagai tokoh utama.
Dalam wawancara tersebut, Abidzar menyebut bahwa ia hanya menonton sebagian kecil dari episode pertama sebelum memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Hal ini memicu reaksi negatif dari penggemar drama aslinya yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakprofesionalan.
Setelah pernyataannya viral, banyak netizen yang mengkritik sikap Abidzar. Mereka menilai bahwa sebagai aktor yang memerankan karakter utama dalam adaptasi, ia seharusnya lebih menghargai karya aslinya dengan menontonnya secara keseluruhan.
Kontroversi semakin memanas ketika Abidzar memberikan tanggapan yang dianggap arogan dalam unggahan Instagram Story-nya. Hal ini semakin memperburuk citra film di mata para penggemar drama dan webtoon aslinya.
Meski banyak kritik yang muncul, Ariel tetap berharap agar film ini bisa dinilai dengan objektif. Ia mengajak penonton untuk memberikan kesempatan kepada film A BUSINESS PROPOSAL Indonesia sebelum memberikan penilaian akhir.
Menurutnya, film ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak yang berusaha menghadirkan karya terbaik. Ia berharap publik bisa melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas dan bukan hanya berdasarkan pernyataan kontroversial yang muncul.
Film ini diboikot karena pernyataan Abidzar Al Ghifari yang dianggap tidak menghargai drama aslinya.
Ariel Tatum mengaku sedih karena filmnya tidak diberi kesempatan tayang sebelum mendapat penolakan.
Beberapa netizen berpendapat demikian, dan Ariel menyebut kemungkinan karena perbedaan usia mereka.
Ia mengaku tidak menonton drama Korea A Business Proposal sebelum memerankan karakter utama dalam versi Indonesia.
Netizen mengkritiknya karena dianggap tidak profesional dan memberikan tanggapan yang dinilai arogan.
Mau baca berita lainnya terkait Ariel Tatum? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?