Asmara Abigail Ajak Masyarakat Waspada Penipuan Digital Melalui Kampanye 3C


Selebriti | Jum'at, 26 September 2025 18:46

Kapanlagi.com - J&T Express, penyedia layanan logistik berskala global, baru saja meluncurkan kampanye literasi digital yang super menarik bernama "3C: Cek, Curiga, Cancel." Kampanye ini menggandeng Asmara Abigail, aktris yang dikenal luas lewat karirnya di industri perfilman.

Kampanye ini berjutuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan digital yang semakin marak. Dengan menerapkan tiga langkah sederhana, yaitu Cek untuk memastikan kebenaran informasi, Curiga dengan lebih teliti memeriksa detail pengiriman, dan Cancel jika menemukan indikasi mencurigakan.

"Edukasi mengenai penipuan digital sangat penting untuk kami sampaikan seiring dengan modusnya yang semakin marak dan canggih," ungkap Herline Septia, Brand Manager J&T Express.

1 dari 4 halaman

1. Pengalaman Asmara Abigail sebagai Korban Penipuan

Dengan pengalaman pribadi Asmara yang juga pernah menghadapi penipuan digital, pesan ini diharapkan lebih mudah dipahami masyarakat. Asmara Abigail menceritakan bahwa penipuan itu terjadi begitu cepat. Kejadian bermula ketika ia menerima pesan iMessage yang mengklaim paket yang dikirim bermasalah dan alamat tujuan rusak.

Pesan tersebut menyertakan link untuk memperbaiki alamat dan membayar biaya tambahan sebesar Rp9.000. Tanpa curiga, Asmara mengklik tautan tersebut dan mengikuti instruksi, yang mengakibatkan uang miliknya senilai Rp 70 juta hilang.

"Kalo kita lagi fokus sebenarnya aneh sih, masa dari company sebesar ini ngirimnya iMessage. Dia bilang paket bermasalah dan alamat rusak dengan penulisan profesional. Aku diminta klik link untuk memperbaharui alamat," kenang Asmara.

2. Klarifikasi dengan J&T Express

Asmara Abigail (Credit: Dokumentasi Pribadi)

Setelah menyadari dirinya menjadi korban, Asmara langsung menghubungi J&T Express untuk meminta klarifikasi. Dari penjelasan yang ia terima, ternyata paket yang dikirimkan tidak mengalami kendala dan tetap diterima di alamat tujuan.

"Tim J&T Express menunjukkan kronologi perjalanan paket dan menjelaskan pergerakannya dari satu titik ke titik lain. Ternyata, paket aku aman dalam perjalanan, bahkan sampai di alamat tujuan. Jadi, informasi yang aku terima sebelumnya soal paket nyangkut dan alamat tidak terbaca itu adalah kebohongan," jelas Asmara.

3. Motivasi Bergabung dengan Kampanye 3C

Setelah kejadian tersebut, Asmara sering bercerita dengan orang-orang di sekitarnya agar mereka tidak mengalami hal serupa. Ia menghargai langkah J&T Express yang kooperatif dalam menangani masalah ini dan setuju untuk bekerja sama dalam kampanye 3C.

"Aku salut sama J&T Express yang bantu aku sejak awal. Meskipun sebenarnya aku yang salah, mereka memberikan penjelasan yang lengkap sehingga aku benar-benar paham. Makanya, ketika J&T Express mengajak aku untuk bekerja sama dalam kampanye 3C, aku langsung setuju. Menurutku, ini penting banget dan semua orang harus paham agar kejadian aku gak terulang ke orang lain," tegasnya.

4. Pentingnya Edukasi Penipuan Digital

Herline Septia, Brand Manager J&T Express, menekankan bahwa edukasi mengenai penipuan digital sangat penting.

"Sebagai perusahaan logistik yang menjadikan kepercayaan pelanggan sebagai prioritas, J&T Express merasa perlu turut bertanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan jasa pengiriman," ujarnya.

Kampanye ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penipuan bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. "Dengan langkah ini, kami berharap dapat terus menjadi mitra logistik terpercaya yang tidak hanya menghadirkan layanan terbaik, tetapi juga ikut berperan dalam melindungi masyarakat dari potensi ancaman penipuan digital yang kian kompleks," tutup Herline.

Kampanye ini menekankan tiga langkah utama yang dapat diterapkan masyarakat:

  • Cek: Memastikan kebenaran informasi yang diterima.
  • Curiga: Memeriksa detail pengiriman, seperti resi, dengan lebih teliti.
  • Cancel: Segera abaikan serta laporkan jika menemukan indikasi mencurigakan.
(kpl/gtr)

Topik Terkait