Kapanlagi.com - Hotman Paris Hutapea masih memperjuangkan agar kebijakan kenaikan pajak hiburan sebesar 40-75 persen ditunda. Pasalnya memang kebijakan ini dirasa sangat memberatkan para pelaku usaha hiburan di tanah air.
Tak hanya itu, kabar kenaikan pajak hiburan ini tak cuma berdampak pada para pengusaha saja. Tapi nantinya akan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka sehingga bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.
Terkait hal ini, saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Jakarta Pusat, Jumat (26/1) Hotman Paris tak ragu menyebut bahwa ada oknum pejabat yang ingin industri ini tutup. Kalau pun dugaannya itu benar, Hotma tak tahu pasti apa motivasinya.
"Emang ada oknum tertentu yg menginginkan bisnis ini tutup di Indonesia," ungkap Hotman Paris.
"Ada oknum tertentu yang berambisi, entah karena apa bisnis ini tutup," lanjutnya.
Hotman pun menyebut bahwa bisnis hiburan di Indonesia tak bisa ditutup begitu saja. Wisatawan atau masyarakat sendiri bisa ngamuk apabila berbagai bisnis hiburan ditutup, apalagi banyak masyarakat yang berpenghasilan dari bisnis satu ini.
"Padahal masyarakat Bali akan ngamuk, kalau bisnis club (hiburan) di Bali tutup. Turis itu kalau malam dia tidur? Ya dia pergi ke club," ujarnya.
Selain itu, Hotman mengatakan apabila bisnis hiburan pada akhirnya ditutup, sekalian saja bisnis di bidang pariwisata juga ditutup.
"Atau sekalian aja bisnis pariwisata tutup di Indonesia, itu aja sekaligus," tukasnya.