Kapanlagi.com - Setelah berjuang melawan stroke untuk ketiga kalinya, pesulap legendaris Pak Tarno menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Saat mengunjungi kediamannya di kawasan Warakas, Jakarta, pada Selasa (24/12/2024), Pak Tarno sudah mulai bisa berjalan meski harus dibantu tongkat.
"Pak Tarno itu kan sekarang sudah lumayan. Sudah bisa berdiri, sudah bisa berjalan dengan tongkat. Pas awal kena stroke yang ketiga ini kan sempet nggak bisa ngapa-ngapain," ungkap manajer pribadi Pak Tarno, Slamet Tattoo.
Tak hanya pulih secara fisik, mental Pak Tarno juga tampak semakin baik. Semangatnya untuk kembali berkegiatan terlihat dari rencana berjualan terompet dan mainan tradisional untuk merayakan malam Tahun Baru.
"Rencananya besok mau bikin terompet, sama bikin tembak-tembakan dari kayu," kata Slamet, menjelaskan rencana Pak Tarno yang penuh antusias.
Tradisi menjual terompet menjelang pergantian tahun memang sudah menjadi kebiasaan Pak Tarno sejak lama. Bahkan, meski sedang dalam masa pemulihan, keinginan itu tetap muncul dari dirinya sendiri.
"Pak Tarno sendiri yang minta jualan. Pak Tarno sendiri juga yang mau bikin, dibantu saya," tambah Slamet.
Ia menceritakan bahwa ketika Pak Tarno dalam kondisi sehat, sang pesulap biasa membuat terompet secara mandiri.
"Selagi sehat mah, Pak Tarno bikin sendiri. Saya malah cuma lihatin, kadang bantu karetin," imbuh Slamet, mengenang semangat Pak Tarno yang pantang menyerah.
Pak Tarno pun membenarkan cerita tersebut sambil bergurau. Dengan nada bercanda, ia bahkan sempat meminta sang manajer untuk langsung memulai membuat terompet meski bahan-bahannya belum tersedia.
"Iya (akan jualan terompet). Sekarang aja apa bikin?" kata Pak Tarno dengan nada ringan. "Ya kan bahannya belum ada," jawab Slamet sambil tertawa. "Bahannya berapa? Sana beli," balas Pak Tarno dengan canda.
Diketahui, nama Pak Tarno sebelumnya sempat viral karena kedapatan berjualan mainan dan ikan cupang di depan SDN Semper Barat 01, Cilincing, Jakarta. Banyak yang mempertanyakan peran keluarganya di tengah kondisi Pak Tarno yang sedang pemulihan.
Namun, Slamet menjelaskan bahwa kegiatan berjualan memang keinginan Pak Tarno sendiri. Ia mengaku tak suka jika harus berdiam diri atau hanya mengandalkan bantuan orang lain.
"Emang kan nggak bisa diem orangnya dari dulu," tutup Slamet, menggambarkan karakter Pak Tarno yang tak pernah menyerah meski tengah menghadapi ujian hidup.