Kapanlagi.com - Keputusan untuk tidak memiliki anak atau childfree masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan. Salah satu figur publik yang kerap berbicara mengenai hal ini adalah Gita Savitri Devi atau Gitasav. Namun, keputusannya ternyata memicu reaksi yang lebih jauh dari sekadar kritik di media sosial.
Melalui unggahan di Instagram Story pada 14 Maret 2025, Gitasav mengaku menerima ancaman pembunuhan. Ia menyebut bahwa ancaman tersebut datang dari kelompok yang mengklaim sebagai paling damai, merujuk pada golongan muslim konservatif. Hal ini pun kembali memicu perdebatan seputar kebebasan individu dalam menentukan pilihan hidup.
Kasus ini bukan pertama kalinya Gitasav menghadapi serangan karena pilihannya. Sejak mengungkap keputusannya untuk childfree, ia kerap menerima komentar negatif dan hujatan dari warganet. Kini, dengan adanya ancaman yang lebih serius, Gitasav kembali menyoroti fenomena tekanan sosial terhadap perempuan.
Pada 14 Maret 2025, Gitasav membagikan pengalamannya melalui Instagram Story. Ia mengungkapkan bahwa keputusan childfree-nya kembali menuai kecaman dari pihak tertentu.
Dalam unggahan tersebut, ia menyoroti bagaimana kelompok konservatif yang menentangnya justru bertindak kontradiktif. Ia menyebut bahwa kelompok ini sering mengklaim damai, tetapi justru mengirimkan ancaman pembunuhan.
Gitasav menyatakan bahwa ia menolak untuk tunduk pada tekanan sosial yang memaksanya mengikuti standar tertentu. Ia merasa bahwa perempuan seharusnya memiliki kebebasan dalam menentukan hidupnya sendiri.
Menurutnya, serangan yang ia terima hanya semakin memperkuat keyakinannya terhadap keputusan childfree. Ia juga menyinggung bagaimana pengalaman ini membuatnya semakin menjauh dari komunitas tertentu.
Dalam unggahannya, Gitasav juga membahas isu religious trauma yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Ia menyoroti bagaimana tekanan agama sering digunakan untuk menekan kebebasan individu.
Baginya, ancaman yang diterimanya merupakan bukti bagaimana tekanan sosial berbasis agama bisa menjadi alat kontrol yang berlebihan. Hal ini memicu diskusi lebih luas mengenai kebebasan beragama dan hak individu.
Keputusan childfree Gitasav bukanlah hal baru dan sudah lama menjadi kontroversi. Sejak awal, ia sering mendapat hujatan dari warganet yang menganggap pilihannya bertentangan dengan nilai tertentu.
Namun, kali ini ancaman yang diterimanya semakin serius. Dari sekadar kritik di media sosial, kini ia menghadapi ancaman nyata terhadap keselamatannya.
Perdebatan mengenai childfree terus berkembang di Indonesia. Meskipun semakin banyak pasangan yang memilih jalur ini, pandangan konservatif masih sangat kuat.
Gitasav menjadi salah satu figur publik yang bersuara lantang tentang keputusan ini. Namun, reaksinya menunjukkan bahwa pilihan untuk tidak memiliki anak masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.
Apa pendapat KLOvers tentang hal ini? Yuk, tulis di kolom komentar! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?