Kapanlagi.com - Kabar duka menyelimuti dunia seni Indonesia. Hj. Siti Rahayu Effendi, aktris senior sekaligus ibunda aktor dan politikus Dede Yusuf, meninggal dunia pada usia 82 tahun, Kamis, 28 November 2024. Rahayu dikenal sebagai salah satu bintang besar era 70-an dengan karier yang menginspirasi.
Nama Rahayu Effendi begitu lekat di hati pecinta film klasik Indonesia. Wanita kelahiran 30 Agustus 1942 ini telah menorehkan perjalanan hidup yang penuh warna, mulai dari penari, pramugari, hingga menjadi aktris yang meraih berbagai penghargaan prestisius.
Rahayu Effendi tidak hanya dikenal karena kemampuannya dalam berakting, tetapi juga karena dedikasinya pada seni peran. Bahkan, ia sempat menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Festival Film Bandung pada 2013. Berikut profil singkatnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Rahayu memulai langkahnya di dunia seni sebagai seorang penari di Istana Bogor. Kecintaannya pada seni telah terlihat sejak muda, dengan kemampuan menari yang menarik perhatian banyak pihak. Lingkungan istana menjadi panggung pertamanya dalam menunjukkan bakat.
Perjalanan kariernya tidak berhenti di situ. Sebelum menjajal seni peran, Rahayu sempat menjadi pramugari di maskapai Garuda. Profesi ini memberinya pengalaman baru sebelum akhirnya memilih seni sebagai jalan hidupnya.
Langkah pertama Rahayu di dunia seni peran dimulai pada 1964. Ia berperan dalam drama SUMPAH PALAPA bersama Lasmijah Hardi, yang digelar di Bali Room, Hotel Indonesia. Penampilan tersebut berhasil mencuri perhatian publik dan menjadi batu loncatan bagi kariernya di dunia perfilman.
Rahayu Effendi dikenal lewat sejumlah film yang menjadi bukti kemampuannya di dunia seni peran, seperti PILIHAN HATI (1964), SEMBAILAN (1967), LISA (1971), dan PERKAWINAN (1972). Salah satu perannya yang paling diingat adalah sebagai Tante Mira dalam MANA TAHAN, di mana ia beradu akting dengan trio Warkop DKI: Dono, Kasino, dan Indro.
Chemistry Rahayu dengan para aktor Warkop DKI yang kocak dan natural membuat karakter Tante Mira dikenang hingga kini. Film ini juga memperkuat posisinya sebagai salah satu aktris terkemuka di Indonesia.
Pada Festival Film Indonesia 1979, Rahayu dinominasikan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik berkat perannya dalam PACAR PILIHAN. Dedikasi dan kontribusinya dalam dunia seni peran juga diakui dengan penghargaan Lifetime Achievement Award dari Festival Film Bandung pada 2013.
Rahayu Effendi menikah dengan Tammy Effendi pada 1963, putra dari penyair ternama Roestam Effendi. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak, Bobby dan Dede Yusuf. Namun, rumah tangga mereka berakhir pada 1975.
Sebagai seorang ibu, Rahayu tetap menjadi inspirasi bagi anak-anaknya, terutama Dede Yusuf, yang kini dikenal sebagai aktor, politikus, dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Dede Yusuf sering menyebut peran sang ibu sebagai motivasi besar dalam perjalanan hidupnya.
Rahayu Effendi adalah aktris senior Indonesia yang dikenal lewat film-film klasik seperti PILIHAN HATI, MANA TAHAN, dan PERKAWINAN.
Ia menerima Lifetime Achievement Award dari Festival Film Bandung pada 2013 dan dinominasikan dalam FFI 1979 sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.
Sebelum menjadi aktris, Rahayu Effendi adalah seorang penari di Istana Bogor dan pramugari maskapai Garuda.
Salah satu peran ikoniknya adalah Tante Mira dalam MANA TAHAN, di mana ia beradu akting dengan Warkop DKI.
Ingin membaca berita lainnya? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?