Kapanlagi.com - Syifa Hadju membuka cerita menyentuh tentang perjuangan hidupnya yang dibesarkan oleh seorang ibu single parent. Bagi Syifa, sosok ibu bukan hanya tulang punggung keluarga, tapi juga panutan yang menanamkan nilai kemandirian dan kekuatan perempuan sejak dini.
Tak heran jika sejak usia muda, Syifa Hadju tak pernah berpikir soal pernikahan. Fokusnya adalah bekerja demi masa depan dirinya, sang ibu, dan adiknya. Namun semua berubah saat ia bertemu dengan sosok ayah sambung yang kini menjadi bagian penting dalam hidupnya.
Dalam pengakuannya dilansir dari Podcast Grace Tahir, artis cantik ini menuturkan bagaimana kehadiran ayah sambungnya perlahan membantunya memahami makna dari hubungan sehat dan keinginan untuk membangun keluarga. Selengkapnya cek di sini KLovers.
Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal mengajarkan hikmah tersendiri bagi Syifa Hadju. Ia sangat mengagumi ibunya yang selalu bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga. Pengalaman tersebut telah membentuk karakter Syifa menjadi lebih tangguh dan mandiri.
"Sebenarnya aku tuh, aku dulu enggak kepikiran banget tentang pernikahan maksudnya karena, kan sebenarnya aku tuh dibesarkan ibuku tuh dulu single parent," kata Syifa Hadju
Di masa-masa awal, Syifa Hadju mengaku tidak terlalu memikirkan pernikahan. Ia lebih memilih untuk fokus pada kariernya yang dibangun sejak dini. Dalam benaknya, saat itu pernikahan bukanlah prioritas utama.
"Jadi maksudnya I'm not really thinking about marriage at all gitu. Aku fokus cuman kayak 'oh aku pengen kerja supaya, I can build future for me and for her my sister', jadi ya udah aku fokus ke situ dulu," sambungnya.
Segalanya mulai berubah ketika ia bertemu dengan sosok ayah sambung yang kini sangat ia hormati seperti ayah sendiri. Kehadiran ayah sambungnya mengajarkan Syifa Hadju tentang kehadiran figur ayah dalam hidupnya.
"Sampai akhirnya, maksudnya sekarang, Alhamdulillah aku juga sudah ketemu ayah aku yang sekarang, ayah tiri aku, which is aku anggap dia kayak ayah aku sendiri," jelas Syifa Hadju.
Seiring bertambahnya usia, Syifa hadju mulai menyadari bahwa pernikahan juga penting. Terlebih, ia melihat teman-temannya yang menikah di usia muda dan mulai mempertimbangkan untuk membangun keluarga sendiri.
"Beberapa tahun belakang kali ya, maksudnya di saat oh ternyata teman-teman aku pada nikah nih gitu, dulu tuh pas umur aku 21 teman-teman aku pada nikah "Oh ternyata nikah tuh penting juga ya"," ungkapnya.
Meskipun keinginannya untuk menikah mulai muncul, Syifa Hadju mengaku dulunya belum siap secara mental. Ia menyadari bahwa pernikahan adalah langkah serius yang memerlukan persiapan matang.
"Jadi kayak oh ya udah deh kayaknya aku pengin deh nikah gitu. Cuman sebenarnya kalau aku pikir-pikir sekarang ya, kalau dulu kayaknya aku benar-benar belum siap mentally deh gitu, maksudnya karena emang ya pernikahan itu kan sesuatu yang serius, jadi memang aku ngerasa Tuhan tuh belum ngasih jalan aku ke sana. Karena He knows better kalau aku pada saat itu emang belum siap," sambungnya.
Syifa Hadju juga mengungkapkan bahwa didikan sang ibu membuatnya belajar tentang nilai diri seorang perempuan. Termasuk, tidak bergantung pada siapapun. Terlebih, sang ibu berhasil membersarkannya dan adiknya sendiri dengan baik meski saat itu masih single parent. Didikan ibunya yang kuat membuatnya merasa mampu berdiri sendiri.
"Karena ibu aku tuh kan sangat mendidik aku untuk jangan pernah bergantung sama siapapun, she rais us aku sama adik aku tuh dengan dia bekerja gitu, jadi kayak aku enggak ngerasa ada need aku di situ awalnya untuk membutuhkan figure seorang laki-laki jadi kayak, 'oh ya udah aku kayaknya bisa deh kerja sendiri aku nyari duit sendiri untuk mamaku untuk adik aku', gitu jadi pada saat itu," kata Syifa Hadju.
Dengan pengalaman hidup tersebut, Syifa Hadju kini mulai berpikir untuk membangun keluarga. Melalui proses belajar dan pengalaman, ia mulai memahami arti hubungan yang sehat dan keinginan untuk memiliki keluarga sendiri. Terlebih, pandangannya tentang pernikahan mulai berubah sejak bertemu dengan ayah sambung.
"Pas aku akhirnya ketemu sama ayah aku yang sekarang gitu, oh ternyata it's nice to have someone. It's nicer gitu dan aku juga enggak punya awalnya kan enggak punya contoh apa namanya hal apa namanya hubungan yang baik tuh seperti apa, jadi mungkin itu enggak jadi concern utama aku. Jadi akhirnya ya udah, aku belajar belajar dan belajar sampai 'oh ya udah kayaknya aku pengin deh nikah ngebangun keluarga'," pungkasnya.
Itulah cerita Syifa Hadju dibesarkan seorang ibu single parent dan pandangannya tentang pernikahan muda. Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?