Foto profil Aria Kusumadewa
PERSONAL
Aria Kusumadewa berasal dari keluarga Islam fundamental. Sejak kecil hingga lulus sekolah dasar, dirinya sudah terbiasa dengan bacaan Alquran, dan bahkan sudah khatam membaca kitab suci tersebut. Namun saat kelas dua SMP, Aria yang tidak suka aturan dan disiplin tinggi di pesantren, akhirnya melarikan diri dari rumah. Dia tingal di rumah keluarga temannya dan disekolahkan sampai lulus SMA.

Selapas SMA, Aria lantas pergi ke Jakarta. Di kota metropolitan itu, Aria suka nongkrong di Taman Ismail Marzuki (TIM), dengan kehidupan yang mengalir begitu saja. Hidup di jalanan, dipukuli orang, berpacaran dengan wanita cantik, semua pernah dilaluinya pada masa itu. Di TIM, Aria sering ikut mendengarkan obrolan para seniman. Perlahan, dirinya pun mulai suka menonton film dan membaca komik.

Ketertarikannya dalam bidang sinema tidak hanya digantung begitu saja. Aria akhirnya memilih melanjutkan studi di IKJ dengan mengambil jurusan Sinematografi. Sambil bekerja sebagai tukang parkir serta menjadi makelar jual beli burung du Pasar Pramuka, Aria berkuliah di IKJ. Dia berhasil lulus pada tahun 1990 walaupun ijasahnya belum juga diambil hingga kini.

Aria menikah dengan Mari Kond saat masih mahasiswa dan dikaruniai dua anak, Mario Maralari dan Matahari Merah. Namun, pernikahan tersebut akhirnya kandas.

KARIR
Film pertama Aria berjudul SENYUM YANG TERAMPAS (1990). Film yang menghabiskan dana Rp 40 juta itu tak laku, karena saat itu industri perfilman lesu. Aria patah arang. Ia lalu bekerja di perusahaan advertising, membuat iklan dan video klip untuk menghidupi keluarga.

1995 ia memutuskan kembali terjun ke dunia film. Dia membuat film untuk ANTeve, SILUET, disusul AKU, PEREMPUAN DAN LELAKI ITU (ANTeve, 1996), sinetron 26 episode DEWI SELEBRITI (Indosiar, 1998), dan BINGKISAN UNTUK PRESIDEN yang diproduksi pada 1999.

Filmya BETH diproduksi pada 2000 dan diputar secara gerilya di lebih dari 60 kampus di Indonesia pada awal 2002. BETH terpilih mewakili Indonesia untuk diputar di Festival Kesenian Homeport, Rotterdam, Belanda, 23-24 Juni 2001. Festival Homeport adalah festival kesenian tahunan untuk kota-kota pelabuhan dunia yang bersifat non-kompetisi.

Aria Kusumadewa juga mendapat penghargaan Sutradara Terpuji lewat judul BINGKISAN UNTUK PRESIDEN dari Forum Film Bandung, pada tahun 2002. Kemudian, setelah 20 tahun berkarya di dunia film, di ajang FFI 2009, karyanya, IDENTITAS terpilih sebagai Film Terbaik, dan di ajang yang sama ia terpilih sebagai Sutraradara Terbaik. Tak hanya itu, sutradara yang konsisten mengembangkan film-film di luar arus utama ini juga mendapat penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2009.

FILMOGRAFI
1990
Pelacur Di Malam Lebaran (A Hooker On The Idhul Fitri Eve) | Film Pendek (Short Film)
Senyum Yang Terampas (The Lost Smile) | Film Cerita (Movie)
1993
... Laskar Putri Indonesia (The Indonesian Women Troops) | Film Dokumenter (Documentary Film)
1996
Si Luet (Si Luet) | Film Cerita (Movie)
Aku Perempuan dan Lelaki itu (My Man and My women) | Film Cerita (Movie)
1997
Dewi Selebriti (Dewi, The Celebrity) | Serial Televisi (TV Serial)
1998
Medi Pencopet Kota Palembang (Medi, The Palembang’s Pocket Picker) | Film Dokumenter (Documentary Film)
1999
Bingkisan Untuk Presiden (A Present For President) | Film Cerita (Movie)
2000
Beth (Beth) | Film Cerita (Movie)
Novel Tanpa Huruf “R” (A Novel Without “R”) | Film Cerita (Movie)
2009
Identitas (Identity) | Film Cerita (Movie)
2011
Kentut (Fart) | Film Cerita (Movie)