Foto profil Cak Diqin
Cak Diqin, yang nama lahirnya Sujarno, lahir pada tanggal 15 April 1964 di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia berasal dari keluarga petani. Pada tahun 1985, Cak Diqin pindah ke Jayapura dan pada tahun 1986, dia bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan penilik kebudayaan di Kecamatan Sentani.

Cak Diqin memulai karier di bidang musik campursari sejak tahun 1990-an. Sebagai penyanyi, dia telah menghasilkan lebih dari 45 album campursari dengan lagu-lagu yang terkenal seperti "Cinta Tak Terpisahkan", "Sida Randha", dan "Susu Boyolali". Selain itu, sebagai penulis lagu, Cak Diqin telah menulis lebih dari 100 lagu campursari.

Prestasi yang diraih oleh Cak Diqin antara lain adalah penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) pada tahun 2006. Dia juga mendirikan dan menjadi ketua Campursari Center Indonesia (CCI).

Sayangnya, Cak Diqin meninggal dunia pada tanggal 10 November 2023 di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Dalam diskografi Cak Diqin, beberapa lagu yang termasuk dalam "Koleksi Terbaik Cak Diqin" antara lain "Cinta Tak Terpisahkan" bersama Safitri, "Sido Rondho" bersama Safitri, "Tragedi Tali Kutang" bersama Wiwid W, "Blebes" bersama Dini Aditama, "Slenco" bersama Ami Ds, "Mr. Mendem" bersama Dini Aditama, "Pindhah Tresna" bersama Wiwid W, "Cinta Untuk Selamanya" bersama Safitri, "Mendem Wedokan" bersama Dini Aditama, dan "Louhan".

Cak Diqin juga telah menerima beberapa penghargaan, antara lain nominator penghargaan "Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah" dari AMI Awards 2006 bersama Ami Ds. Dia juga meraih beberapa rekor MURI, seperti pentas campursari tanpa henti selama 33 jam, 33 menit, 33 detik pada tahun 2007, pentas campursari tanpa henti selama 66 jam pada tahun 2012, pentas campursari tanpa henti selama 73 jam pada tahun 2014, dan pentas campursari tanpa henti selama 90 jam pada tahun 2014. Dia juga mendapatkan penghargaan khusus apresiasi sebagai "Lifetime Achievement" dari Ambyar Awards 2023.