
Motik lahir di Jakarta pada tanggal 10 Mei 1949. Ia adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, Basyaruddin Rahman Motik, merupakan seorang pengusaha terkenal asal Palembang. Meski begitu, dia dididik oleh sang ayah untuk mandiri sejak kecil. Saat berusia 14 tahun, dia sudah terbiasa mencari uang dengan bermain sulap di jalan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Dia juga sering menjajakan kue brownies yang dia buat sendiri. Sejak saat itu, jiwa wirausaha Motik semakin menyala.
Motik memiliki latar belakang yang beragam. Parasnya yang cantik membuatnya pernah terpilih sebagai Pemenang Harapan None Jakarta pada 1968 dan sebagai Ratu Jakarta Fair. Dia juga meraih berbagai penghargaan seperti Top Model of the Year pada tahun 1974, Wanita Karier Ideal pada tahun 1977, Wanita Berbusana Terbaik pada tahun 1981, dan Wanita Executive Berbusana Terbaik pada tahun 1989. Meskipun aktif di dunia hiburan sebagai model, Motik meninggalkan karier tersebut setelah fokus menempuh dunia pendidikan. Dia merupakan lulusan Sarjana Pendidikan IKIP Jakarta dan Sarjana Seni Rupa di Florida International University, Miami, Amerika Serikat. Pascasarjananya dituntaskan di Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional (PKN), Universitas Indonesia. Dia juga menyelesaikan program doktoral di Universitas Negeri Jakarta di bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
Setelah menyelesaikan studi di Amerika Serikat, Dewi Motik meneruskan usaha orang tuanya di bidang ekspor impor dan beragam jenis usaha lainnya. Usaha garmen yang dipimpinnya bahkan sempat memiliki 3.500 karyawan.
Pada tahun 1975, bersama Dr. Hj. Kemala Motik Abdul Gafur, Motik mendirikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Organisasi ini tidak hanya berperan sebagai asosiasi pengusaha wanita, tetapi juga sebagai lembaga pendanaan untuk membantu para pengusaha wanita membiayai bisnis mereka. Motik kemudian ditunjuk sebagai ketua umum organisasi ini pada tahun 1982. Selain itu, Motik juga terlibat dalam berbagai organisasi dan jabatan lainnya seperti Ketua Sub Konsorsium Usaha Jasa Boga dan Memasak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1984-1990, dan Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia Pusat pada tahun 1987-1999.
Motik memiliki misi kuat untuk membina dan memberdayakan para perempuan Indonesia, terutama setelah ia menjadi Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Contoh langkah nyatanya adalah ketika ia menjalin kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam menyosialisasikan program internet sehat pada tahun 2010. Ia juga mempelopori terselenggaranya Kowani Fair sebagai ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan perempuan Indonesia. Selain itu, Motik juga aktif dalam membantu usaha kecil dan mendapatkan undangan dari luar negeri untuk menyampaikan pandangannya di bidang lingkungan hidup, pembangunan hidup berkelanjutan, ekonomi, dan kewanitaan.